— Paul Munster akhirnya angkat bicara mengenai keputusannya menerima tawaran melatih Persebaya Surabaya di tengah kondisi sulit pada musim 2023/2024. Dengan jujur dan terbuka, pelatih asal Irlandia Utara ini menjelaskan alasan perpindahannya dari Brunei ke Indonesia, yang akhirnya berhasil menyelamatkan Green Force dari ancaman degradasi.
Awalnya, Munster mengakui pernah menolak tawaran klub Indonesia karena merasa nyaman berada di Brunei.
Namun, ketika namanya dikaitkan dengan Persebaya Surabaya, ia mulai mempertimbangkan secara serius dan segera melakukan penelitian mendalam.
“Saya tidak memilih klub secara sembarangan. Saya perlu melihat apa yang terbaik bagi saya secara pribadi maupun profesional,” katanya dikutip dari saluran YouTube Sport77, Sabtu (26/7/2025).
Saat itu dia sedang berada di Bali dan langsung terbang ke Surabaya untuk bertemu dengan manajemen Persebaya Surabaya.
Pada pertemuan itu, Munster memperkenalkan visinya, membahas situasi tim, serta rencana untuk menyelamatkan klub dari keterpurukan.
Setelah pertemuan tersebut, manajemen Persebaya Surabaya membutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk mengambil keputusan akhir. Munster kembali ke Bali dan menunggu kepastian hingga akhirnya secara resmi ditunjuk sebagai pelatih utama Green Force.
“Saya kemudian kembali ke Brunei, mengumpulkan barang-barang dan pindah ke Surabaya,” katanya.
Pada masa itu, Persebaya Surabaya berada di peringkat ke-13 dalam klasemen sementara Liga 1 (yang sekarang dikenal sebagai Super League) dan belum meraih kemenangan dalam sepuluh pertandingan terakhir.
Munster mengungkapkan bahwa situasinya pada saat itu cukup berat akibat ekspektasi yang tinggi dari para penggemar. Persebaya Surabaya merupakan klub besar dan tekanan terhadap pemain sangat besar, terlebih kondisi tim sedang tidak stabil.
Ia menyatakan bahwa bukan memulai dari awal, melainkan dari level 10 dari 100. Kekompakan antar pemain belum tercipta dan kualitas tim dinilainya masih kurang memadai untuk menerapkan gaya bermain idealnya.
“Saya ingin bermain dengan intensitas tinggi, menggunakan formasi 4-3-3, tetapi komposisi pemain tidak memungkinkan hal tersebut,” kata Munster. Oleh karena itu, ia merancang strategi yang sesuai dengan karakter pemain yang tersedia.
Dengan pendekatan tersebut, Persebaya Surabaya mampu bertahan di Super League dan berhasil menghindari ancaman degradasi.
Musim pertamanya di Super League berakhir dengan catatan 12 pertandingan, 4 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 4 kekalahan dengan total 16 poin.
Setelah selesai musim 2023/2024, Munster langsung melakukan perubahan besar. Ia mengeluarkan banyak pemain, baik dari dalam maupun luar negeri, guna menyusun tim yang lebih kompetitif.
“Saya berharap Persebaya masuk empat besar dan bisa melaju ke kompetisi Asia. Oleh karena itu, saya perlu melakukan perubahan di berbagai aspek, termasuk dalam perekrutan pemain,” ujar pelatih yang memiliki lisensi Pro UEFA tersebut.
Manajemen sepenuhnya mendukung langkah Munster dengan menyediakan anggaran sesuai rencana. Fokus awalnya adalah menggaet pemain asing berkualitas, kemudian memperkuat dasar dengan pemain lokal yang berpotensi.
Meski tidak berhasil mendapatkan semua pemain yang diinginkannya, Munster tetap merasa puas dengan perubahan yang telah ia lakukan. Hubungan yang baik yang dimilikinya dengan pemain lokal maupun asing di Super League mempermudah proses perekrutan.
Musim 2024/2025 dimulai dengan optimis, meskipun selama perjalanan Persebaya Surabaya menghadapi berbagai cedera dan larangan bermain.
Meskipun tim tidak selalu dalam keadaan terbaik, Munster tetap mampu mempertahankan konsistensi dalam bermain.
Akhirnya, Persebaya Surabaya berada di posisi keempat dalam klasemen akhir dan memperoleh tiket untuk kompetisi Asia. Dari total 30 pertandingan, Green Force meraih 13 kemenangan, 10 hasil imbang, dan 7 kekalahan dengan perolehan 49 poin.
Rata-rata poin musim 2024/2025 mencapai 1,63, meningkat dibandingkan musim sebelumnya yang hanya 1,33. Rekor ini menjadi bukti nyata perubahan yang telah dibentuk Munster selama 1,5 tahun memimpin Green Force.
Setelah kontraknya berakhir pada Mei 2025, Munster mulai mempertimbangkan kemungkinan tetap bekerja di Indonesia. Akhirnya, Bhayangkara FC menghubungi agennya dan menyampaikan keinginan untuk menggunakan jasa pelatih tersebut.
Munster juga menerima penawaran tersebut dan kini siap menghadapi Super League 2025/2026 sebagai pelatih utama Bhayangkara. Ia kembali ke klub lamanya, membawa pengalaman serta reputasi yang semakin dihargai.
Pelatih yang lahir di Belfast, Irlandia Utara pada 9 Februari 1982 ini terkenal dengan pendekatan taktisnya yang fleksibel. Formasi unggulannya adalah 4-3-3 dengan gaya permainan ofensif dan tekanan tinggi.
Meskipun memiliki kewarganegaraan ganda Irlandia Utara dan Swedia, perannya di Asia Tenggara cukup mencolok, termasuk saat melatih dan menjadi direktur teknik Brunei sebelumnya.
Rata-rata durasi pelatihannya tercatat sekitar 1,11 tahun dengan kinerja yang tetap stabil.
Selama mengarsipkan Persebaya Surabaya, ia mencatatkan 42 pertandingan dengan rata-rata poin 1,55. Prestasi ini tergolong mengesankan mengingat awalnya menghadapi krisis di tengah musim.
Kisah keberhasilan Paul Munster bersama Persebaya Surabaya menjadi bagian penting dalam perjalanan kariernya sebagai pelatih di Liga Indonesia.
Dari masa krisis menuju puncak kesuksesan, segalanya dimulai dari penelitian dan keputusan tegas yang diambilnya untuk menyelamatkan Green Force.