news  

Inggris Akui Palestina sebagai Negara

Inggris Akui Palestina sebagai Negara

.CO.ID, MOSKOW — Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa ia sedang berupaya menemukan solusi untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, dengan pengakuan negara Palestina sebagai salah satu tujuannya. Inggris berharap terciptanya perdamaian yang kekal di wilayah tersebut.

“Dengan mitra dekat kita, saya sedang berupaya menemukan jalan menuju perdamaian di kawasan ini, dengan fokus pada solusi yang nyata … jalur tersebut akan menetapkan tindakan nyata untuk mengubah gencatan senjata yang sangat dibutuhkan menjadi perdamaian abadi. Pengakuan negara Palestina harus menjadi salah satu langkah tersebut. Saya sangat tegas tentang hal itu,” kata Starmer dalam pidato video yang diunggah ke X pada Jumat.

Sebanyak 221 anggota parlemen Inggris dari sembilan partai berbeda mengirimkan surat terbuka kepada Starmer pada Jumat, meminta dia untuk mengambil tindakan menuju pengakuan Palestina. Surat tersebut ditulis menjelang Konferensi PBB yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Saudi pada 28-29 Juli.

Kami mengirim surat ini sebelum Konferensi PBB yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi pada 28-29 Juli di New York, guna menyatakan dukungan kami terhadap pengakuan Inggris terhadap negara Palestina. Kami berharap hasil dari konferensi ini akan menjadi Pemerintah Inggris yang menjelaskan kapan dan bagaimana mereka akan bertindak sesuai dengan komitmen jangka panjangnya terhadap solusi dua negara,” demikian isi surat tersebut, yang diunggah di X oleh anggota parlemen Sarah Champion.

Surat tersebut menyatakan bahwa meskipun Inggris tidak memiliki kemampuan untuk mewujudkan Palestina yang merdeka dan bebas, pengakuan dari London akan memiliki dampak yang besar. Oleh karena itu, anggota parlemen meminta Starmer untuk melakukan langkah tersebut.

Pada hari Kamis, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa Prancis akan secara resmi mengakui negara Palestina dalam pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) pada September 2025.

Duta Besar Amerika Serikat di Prancis, Charles Kushner, menyebut keputusan tersebut sebagai hadiah bagi Hamas dan serangan terhadap perdamaian. Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa keputusan tersebut tidak berdampak dan tidak memiliki pengaruh nyata.

Pemimpin otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, mengkritik keputusan Macron. Negara Palestina telah diakui oleh 147 negara hingga tahun 2025. Pada tahun 2024, Amerika Serikat menolak keanggotaan penuh Palestina di PBB. Tahun 2024 juga menjadi tahun di mana 10 negara lainnya mengakui kedaulatan Palestina, termasuk Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia.