Nanda-Antonius unggul dalam Quick Count Rekount Pesawaran

Nanda-Antonius unggul dalam Quick Count Rekount Pesawaran



– Berdasarkan hasil quick count pemilihan suara ulang (PSU) untuk pilkada di Pesawaran tahun 2025, pasangan calon bernomor urut dua yakni Nanda Indira Bastian serta Antonius Muhammad Ali, saat ini menduduki posisi terdepan sebelum lawan mereka yaitu Supriyanto dan Suriansyah Rhalieb.

Menurut data yang dikeluarkan oleh institusi penelitian Rakata Analytic and Advisory, semua surat suara (100%) sudah terkirim pada pukul 17:00 WIB, dan hasilnya mencerminkan bahwa pasangan Nanda-Antonius mendapatkan 58,22% dukungan pemilih. Di sisi lain, pasangan Supriyanto-Suriansyah berhasil meraih sebanyak 41,78%.

Sebaran Dukungan Paslon 02

Paslon Nanda–Antonius meraih kemenangan yang meyakinkan di berbagai kecamatan penting ini. Di bawah ini terdapat beberapa daerah dengan presentasi suara tertinggi mereka:

  • Tegineneng: 72,43%

  • Way Ratai: 71,58%

  • Punduh Pidada: 65,08%

  • Padang Cermin: 61,68%

  • Teluk Pandan: 63,73%

  • Negeri Katon: 55,71%

  • Marga Punduh: 53,33%

Pada saat yang sama, pasangan Supriyanto–Suriansyah tetap memimpin di sejumlah kecamatan antara lain Gedong Tataan, Kedondsng, Way Khilau, serta Marga Punduh.

Menariknya, Gedong Tataan yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Pesawaran malah menjadi sumber kegagalan bagi pasangan Nanda-Antonius. Ini mengindikasikan pentingnya menerapkan taktik politik baru guna memenangkan dukungan dari pemilih di area vital itu.

Partisipasi dan Metodologi

Rakata menerapkan teknik stratifikasi menurut kabupaten/kota, kecamatan, serta daerah pemilihan (Dapil) untuk mengumpulkan sampel suara. Metode quick count ini mempunyai tingkat keyakinan mencapai 99% dengan batas kesalahan kurang lebih ±2,5%.

Partisipasi pemilih dalam penghitungan suara ulangan tersebut pun menunjukkan angka yang cukup signifikan, sekitar 62,73 hingga 63,73 persen, bergantung pada saat pelaporan dan publikasinya data.

Respon Publik dan Perkembangan Politik

Hasil tersebut mendapat respon yang bervariasi di kalangan publik. Warga setempat dari Gedong Tataan bernama Iyay Udin mengomentari bahwa kemenangan calon nomor dua disebabkan oleh ketidakmampuan koalisi besar antarparti seperti Demokrat, PPP, dan Golkar untuk memahami situasi politik lokal. Menurutnya, perpecahan aliansi serta minimnya dukungan bagi figur lokal semacam Aries Sandi merupakan penyebab penurunan popularitas pasangan calon nomor satu.

Meskipun demikikan, persaingan ini tak terlepas dari tuduhan pelanggaran. Melalui beberapa saluran media sosial, ada laporan tentang aktivitas penyerangan fajar yang melibatkan distribusi uang tunai senilai Rp50.000 serta minyak goreng. Sementara itu, tim pendukung pasangan calon nomor urut 01 menyampaikan bahwa mereka sedang memperoleh bukti-bukti guna dikirim ke Bawaslu.

Rakata mengingatkan bahwa angka perhitungan cepat tersebut tidak merupakan hasil resmi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pengumuman keputusan akhir tetap menjadi wewenang KPU dan akan disampaikan melalui saluran resmi seperti infopemilu.kpu.go.id. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com