Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengonfirmasi bahwa proyek kereta cepat antara Jakarta dan Surabaya akan terus dilanjutkan.
Barusan kita diskusi tentang hal ini, yang menjadi kendalanya adalah bahwa kita belum menyelesaikan penyusunan peraturan saja. Namun setelah semuanya terorganisir dengan baik, kita bisa langsung membahasnya.
joint study,”
Menurut Luhut di Beijing, sebagaimana dilaporkan oleh Antara pada hari Sabtu (24/5).
Proyek ekstensi kereta cepat dari Jakarta hingga Surabaya sudah termasuk dalam daftar pembangunan infrastruktur transportasi di bawah Keputusan Menteri (KM) Perhubungan No. KM 296 tahun 2020 mengenai Rencana Induk Sistem Kereta Api Nasional. Aturan yang disebutkan oleh Luhut berkaitan dengan sebuah peraturan presiden (PerPres) seputar projek ini.
Dia juga telah menginstruksikan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono agar turun tangan dan secara aktif mengawasi penyusunan peraturan presiden tersebut.
“Segera keluarkan presiden peraturan untuk menghindari penundaan karena China menanti, dan setelah semuanya siap, baru
joint study,
Yang jelas akan lebih baik daripada Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” ujar Luhut.
Luhut menyebutkan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sedang berjalan.
Whoosh
Masih ada berbagai kelemahan. “Bukan mencari tahu siapa yang bersalah, tetapi kita harus belajar dari kesalahan kita karena dulunya saya juga terlibat di sana,” jelas Luhut.
Mentri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pernah menyatakan bahwa dia masih dalam proses belajar tentang proyek Kereta Cepat Jakarta—Surabaya.
AHY menyebutkan bahwa pihak berwenang perlu secara teliti mengevaluasi dan menganalisis projek-projek skala besar itu dengan cermat.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan tegas bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya harus dijalankan tanpa memberikan beban pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pemerintah sedang mempertimbangkan beberapa pilihan moda transportasi berbasis rel untuk projek kereta cepat tersebut, yang meliputi kereta dengan kecepatan medium atau
middle speed train
selain kecepatan tinggi atau
high-speed train
.
Pada akhirnya, keputusannya akan mengakomodir penyerapan pasarnya serta tingkat kesesuaiannya dengan investasi. Di sisi lain, analisis tentang kelangsungan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya tetap dalam tahap pengerjaan.
Kementerian Perhubungan pun sedang mengkaji ide untuk membangun kereta semi cepat berdasarkan hasil penelitian yang dahulu telah dijalankan oleh pihak Jepang.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya adalah kelanjutan dari rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ini akan mengurangi durasi perjalanan antara Jakarta dan Surabaya dari 10 jam menjadi hanya 3,5 jam dengan menggunakan jalur kereta api darat.
Pemerintah yang lalu mengharapkan bahwa harga tiket Kereta Cepat Jakarta – Surabaya akan lebih terjangkau daripada Jakarta-Bandung ataupun Whoosh.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat ini sedang mengembangkan analisis awal tentang kesesuaian potensi kereta cepat Jakarta-Surabaya. Setidaknya ada tiga rute perluasan kereta cepat menuju Surabaya yang sudah ditinjau, yaitu jalur selatan, jalur tengah, serta jalur utara.
Terdapat tiga koridor utama yaitu jalur selatan dari rute Bandung-Surabaya melewati Kroya serta Yogyakarta senilai 629,5 km dengan 13 stasiun yang bisa dicapai dalam waktu 180 menit.