5 Perbedaan Antara Work Life Balance dan Work Life Integration: Wajib Diketahui!

5 Perbedaan Antara Work Life Balance dan Work Life Integration: Wajib Diketahui!

Anda mungkin kerap menemui ungkapan tersebut
work life balance
Namun, adakah kau pernah mendengar tentang istilah tersebut?
work life integration
Walau kedengkannya serupa, keduanya memiliki pandangan yang berlainan tentang bagaimana mengatasi hubungan di antara karier dan kehidupan pribadi, loh.

Work life balance
Yang telah kita kenal adalah ide yang mengutamakan pengelolaan waktu secara merata di antara pekerjaan dan kehidupan personal, dengan garis pemisah yang jelas antara durasi bekerja dan saat untuk beristirahat. Sejauh ini,
work life integration
Lebih lentur. Tugas pekerjaan dan aspek personal hidup dilakukan secara bersama-sama dalam kurun waktu satu hari, selagi masih terjaga keseimbangan serta efektivitasnya. Perhatikan lima perbedaan antara tersebut.
work life balance
dan
work life integration
selengkapnya berikut ini!

1. Prinsip pokok: terpisah vs bersatu

Kesenjangan yang paling terlihat diantaranya adalah
work life balance
dengan
work life integration
terletak pada konsep dasarnya.
Work life balance
menyaksikan kehidupan profesional dan personal sebagian besar berbeda. Ini merujuk pada adanya periode tertentu yang dikhususkan untuk aktivitas pekerjaan serta momen lain secara eksklusif bagi diri sendiri, orang tua, ataupun kesenangan. Sebagai contoh, melakukan tugas dari pukul 09:00 pagi hingga 17:00 sore, setelah itu waktu sisanya dialokasikan untuk pengurus rumah tangga maupun quality time bersama keluarga.
me time.
Tujuan
work life balance
untuk memastikan keseimbangan sehingga kedua hal tersebut tidak bertentangan.

Sebaliknya,
work life integration
Justru menggabungkan waktu kerja dengan kehidupan pribadi secara fleksibel. Pendekatan ini memungkinkan aktivitas pekerjaan dan kehidupan personal dapat terintegrasi seiring dalam satu hari. Sebagai contoh, orang tersebut mungkin akan membawa anaknya ke sekolah pada awal hari, kemudian melanjutkan bekerja hingga tengah hari setelah pulang rumah. Sore harinya, dia bisa menjemput buah hatinya dari sekolah, serta melengkapi tanggung jawab pekerjaannya di penghujung hari.

2. Struktur Waktu: Kaku versus Fleksibel

Pada
work life balance,
Strukturnya waktu umumnya lebih rigid. Waktu bekerja kebanyakan sudah ditentukan, serta selain jam tersebut, sebaiknya tidak ada gangguan berkaitan pekerjaan dari kantor. Sebagai contohnya adalah beberapa individu yang sering menggunakannya.
work life balance
Ini umumnya merupakan pekerja kantor yang bertugas mulai jam 9 pagi hingga 5 sore.

Sementara itu,
work life integration
menyediakan ruang bagi pengelolaan waktu yang lebih fleksibel dan alami. Tanpa adanya pemisahan tegas antara jam kerja dan waktu pribadi, sebab kedua elemen ini dapat “bercampur baur” secara seimbang selagi sasaran telah dicapai.
Work life integration
lebih cocok untuk
freelancer, remote worker,
atau pekerja dengan jadwal kerja yang selalu berubah-ubah.

3. Tujuan pokok: keseimbangan vs keselarasan

Tujuan utama dari
work life balance
merupakan pengaturan waktu secara merata antara pekerjaan dan kehidupan individu. Pengelolaan ini sangat vital guna mencegah stres serta mempertahankan kesejahteraan emosi.

Sementara itu,
work life integration
Lebih mengutamakan keseimbangan. Harus diingat bahwasanya
work life integration
Bukan masalah pembagian waktu yang sempurna, tetapi cara mengatur arus hidup agar sejalan antara kebutuhan dan prioritas personal tanpa perlu merasa bersalah meskipun keduanya tercampur.

4. Waktu terbatas: ketat vs lentur

Work life balance
mengharuskan kamu untuk benar-benar
disconnect
Dari tugas selama waktu istirahat. Ketika bekerja, berikan perhatian penuh terhadap pekerjaan tersebut. Sesudah menyelesaikannya, pastikan untuk mematikan laptop dan berkonsentrasi pada aktivitas yang tidak melibatkan kantor.

Dalam
work life integration
Batasan menjadi lebih lentur. Seseorang dapat membalas surel pekerjaan ketika menantikan anaknya di kursus, kemudian menukar waktunya tersebut dengan waktu istirahat siang. Hal utamanya adalah segalanya masih teratur tanpa memberi tekanan yang berlebihan.

5. Kecocokan gaya hidup

Work life balance
Lebih sesuai bagi orang yang menggemari pola harian dan memerlukan tata cara yang terorganisir dengan baik dalam kehidupannya. Mereka yang berjam kerja tetap, misalnya pekerja kantor atau individu dengan aturan waktu kerja yang spesifik, umumnya merasa lebih nyaman dengan metode ini sebab adanya pemahaman jelas tentang kapan harus bekerja serta saat-saat luang untuk beristirahat atau berkumpul bersama keluarga.

Sementara itu,
work life integration
Lebih cocok bagi mereka yang mempunyai jadwal kerja lentih dan tidak dibatasi oleh waktu tertentu. Sebagai contoh seperti halnya
freelancer, remote worker,
Atau para pengusaha rumah tangga. Mereka umumnya merasa lebih nyaman apabila pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat berlangsung secara bersama-sama, mengikuti irama serta keperluan setiap individu.

Kini Anda semakin mengerti tentang perbedaan antara
work life balance
dan
work life integration
Apa saja yang perlu Anda pahami. Maka dari itu, manakah yang Anda gunakan?