.CO.ID – JAKARTA.
Indeks Harga Saham Komposit (
IHSG
IHSG meningkat 0,94% mencapai tingkatan 7.106,52 pada hari Jumat (16/5). Sepanjang minggu itu, indeks naik sebesar 2,60%.
Volume total perdagangan saham tercatat sebesar 25,24 miliar dengan nilai transaksi senilai Rp 14,48 triliun pada hari Jumat (16/5).
Direktur Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus menyebutkan bahwa IHSG naik setelah tercapainya kesepakatan tariff diantara China dan Amerika Serikat (AS).
Selain itu, kenaikan IHSG juga didorong dengan adanya kabar bahwa Goldman Sachs memangkas proyeksi resesi AS dari 45% menjadi 35%.
“Revisinya mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat untuk tahun 2025 dari 0,5% menjadi 1% pasca kesepakatan ini,” katanya kepada pada hari Jumat (16/5).
Analis dari MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencatat bahwa kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama seminggu terakhir disebabkan oleh berbagai faktor.
Pertama
, penurunan ketakutan para investor terhadap perang dagang yang kini sedang membaik. Di samping itu, konflik antara India dan Pakistan serta Rusia dengan Ukraina diprediksikan pula akan meredam.
Kedua
, perilisan data ekonomi Amerika Serikat yang cukup tenang, dengan tingkat inflasi sebesar 2,3% per tahunalias
year on year
(Pertumbuhan Year-on-Year) untuk bulan April 2025 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan Maret sebelumnya yaitu sebesar 2,4% YoY.
Ketiga
Selama satu minggu ini, telah terjadi aliran masuk dana asing senilai Rp 2,76 triliun ke pasar reguler.
“Terakhir, penurunan harga emas global yang menunjukkan bahwa para investor mulai beralih ke aset dengan risiko lebih tinggi serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” katanya saat diwawancara, pada hari Jumat (16/4).
Daniel menduga bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemungkinan akan tetap naik dan mencapai kisaran 7.140 hingga 7.200 pada hari Senin (19/5). Walaupun begitu, pertumbuhannya telah cukup terkendali dan IHSG rentan terhadap tindakan ambil untung oleh investor.
Menurut Daniel, beberapa saham yang patut dipantau pada hari Senin mendatang adalah ADRO dengan tujuan harga mencapai Rp 2.250 per saham, MAPI sebesar Rp 1.450 per saham, TLKM senilai Rp 2.850 per saham, ASII ditargetkan hinggaRp 5.200 per saham, serta UNIQ diperkirakan sampai ke angka Rp 520 per saham.
Sementara, Herditya memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat dengan kecenderungan terbatas dengan support 7.040 dan resistance 7.100. Sentimen pergerakan IHSG pekan depan akan dipengaruhi oleh investor yang menantikan adanya rilis data suku bunga acuan China dan Indonesia.
Lalu, investor akan mewaspadai adanya aksi profit taking. Terakhir, investor masih akan mencermati akan adanya penguatan pada harga komoditas emas dan minyak mentah.
“Untuk saham, investor dapat mencermati BFIN dengan target harga Rp 935 – Rp 955 per saham, CMRY Rp 4.650 – Rp 4.870 per saham, dan BRIS Rp 3.020 – Rp 3.140 per saham,” ungkapnya.