Angkatan Laut TNI, terutama satuan dari Lantamal IV Batam, berkolaborasi dengan Badan Nasional Narkotika Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, serta PT Pegadaian dalam mengurus barang bukti narkoba yang berhasil disita saat operasi pencegahan penyeludupan. Barang bukti tersebut mencakup lebih dari 1,9 ton obat-obatan terlarang yang diamankan di Selat Durian, Kepulauan Riau, pada hari Selasa tanggal 13 Mei kemarin.
Komandan Lantamal IV Batam, Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko, menyatakan bahwa sebelum menyerahkannya ke pengadilan, seluruh tim harus mengonfirmasi bobot dari barang haram tersebut dengan akurat. Oleh karena itu, mereka melakukan penimbangan kembali di hadapan semua pihak yang terlibat.
Dia juga mengungkapkan bahwa detik ini mencerminkan sebuah pencapaian luar biasa. Hal tersebut merujuk pada fakta bahwa jumlah barang haram yang disita kali ini merupakan yang tertinggi dalam catatan sejarah TNI AL di Indonesia.
Berat setelah ditimbang kembali mengindikasikan bahwa berapa banyak barang haram tersebut yang disita mencapai 2.061.293 gram, yaitu sekitar dua ton lebih. Angka ini diyakini dapat mencegah lebih dari 16 juta orang terjerumus ke dalam ancaman narkoba.
Apabila diubah menjadi angka dalam bentuk rupiah, total narkoba yang diamankan oleh TNI AL mencapai sekitar 7,5 triliun rupiah. Angka tersebut mengindikasikan besarnya potensi bahaya yang telah dapat dicegah.
Pada acara itu, Kepala Badan Nasional Narkotika Republik Indonesia, Komjen Pol Dr Marthinus Hukom, turut serta dalam pemeriksaan barang bukti. Dia juga mengomentari berbagai hambatan yang dialami saat melakukan penghitungan narkoba.
Kepolisian Laut TNI berkomitmen untuk secara konsisten meningkatkan kontrol pelayaran di perairan Indonesia, lebih-lebih pada rute-rute rentan dieksploitasi oleh sindikat-sindikat obat terlarang global.
Ini merupakan bagian dari instruksi langsung dari Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah mengatasi masalah narkoba.
Demikianlah berita yang dikomunikasikan oleh Badan Informasi TNI AL. ***