Patung Jokowi di Tanah Karo Berbiaya Rp 2,5 Miliar: Misteri Di Balik Sumber Dana Bobby Nasution

Patung Jokowi di Tanah Karo Berbiaya Rp 2,5 Miliar: Misteri Di Balik Sumber Dana Bobby Nasution



Berikut adalah gambaran dari patung Jokowi di Tanah Karo yang bernilai Rp 2,5 miliar dan telah diselesaikan pembuatanannya.

Konstruksi patung Jokowi di Tanah Karo adalah hasil kerja sama antara penduduk enam desa dan tiga dusun dalam area Liang Melas Datas (LMD), yang berada di kabupaten Karo, provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Biaya total untuk membangun patung Jokowi di Tanah Karo berasal dari usaha sendiri masyarakat setempat serta kontribusi dari menantunya Jokowi, Bobby Nasution, yang saat ini menjadi Gubernur Sumut.

Menurut kepala desa setempat, pembangunan monumen Jokowi tersebut dilakukan tanpa adanya dukungan finansial dari pihak pemerintahan.

Penempatan patung Joko Widodo yang bernilai Rp 2,5 miliar itu menunjukkan ungkapan syukur karena adanya penataan infrastruktur berupa jalan seluas 37 kilometer di daerah tersebut.

Patung bernama “Juma Jokowi” terletak di area pegunungan Desa Kuta Mbelin, Kecamatan Lau Baleng.

Patatun yang berdiri sekitar empat meter tersebut terbuat dari bahan tembaga, melambangkan figur Jokowi sedang memegang buah jeruk di tangannya yang kiri sambil mengepalkan tinju tangan kanannya ke arah atas.

Menariknya, bagian bawah patung tersebut tidak dilengkapi dengan kaki, tetapi diganti oleh bentuk api yang merupakan simbol semangat.

Di sekitarnya terdapat taman bunga serta perkebunan jeruk, yang merupakan produk unggulan dari daerah Liang Melas Datas (LMD).

Kepala Desa Kuta Mbelin, Efranda Kembaren, menyatakan bahwa dana untuk membuat patung Joko Widodo datang dari upaya mandiri warga enam desa serta tiga kampung dalam area Liang Melas Datas.

Patung Jokowi tersebut berfungsi sebagai tanda rasa syukur serta penghargaan dari publik karena impian mereka tentang peningkatan infrastruktur jalan akhirnya menjadi kenyataan setelah menanti bertahun-tahun.

Sekarang jalan berukuran 37 kilometer yang dulunya sangat hancur sudah direhabilitasi, membuat pergerakan penduduk lebih mudah dan mendorong kelancaran pengiriman produk peternakan dan pertanian.

Efranda menyebutkan bahwa tak ada anggaran yang datang dari pihak pemerintahan.

“Efnada mengatakan bahwa masyarakat di luar Karo pun turut menjadi penyumbang untuk proyek pembangunan ini,” jelasnya ketika diwawancara oleh Kompas.com pada hari Jumat, 16 Mei 2025.

“Hingga kini belum adadana dari pemerintah, semuanya berdasarkan upaya sendiri karena bertujuan untuk mengungkapkan rasa terima kasih,” jelas Efranda tambahan.

Efranda menyebut bahwa donasi ini juga datang dari Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, yang merupakan menantunya Joko Widodo.

“Efranda mengatakan Bobby telah mendonorkan sebanyak Rp 500 juta,” tuturnya.

Bobby secara langsung mengatakan bahwa terdapat sejumlah dana yang dialokasikan khusus untuk pembuatan patung Jokowi.

“Saya hadir di sini mewakili keluarga, dan tadi ketua panitia menjelaskan kekurangan dana.

Menyikapi hal tersebut, saya bersama teman-teman lainnya menyumbangkan hadiah yang bertujuan untuk mendukung dana sebesar Rp 500 juta,” ungkap Bobby ketika menempatkan batu pertama dalam prosesi pembangunan patung Jokowi pada hari Sabtu (4/11/2023).

Saat ini, tujuannya adalah pembuatan patung Joko Widodo yang sudah rampung.

Namun demikian, area di sekitarannya masih dalam proses penyelesaian.

“Ya, kalau untuk patung Pak Jokowi sudah 100 persen, namun areanya 75 persen,” kata Efranda.

Ia mengatakan, patung tersebut kini menjadi ikon baru wilayah Liang Melas Datas dan menjadi pengingat atas kebaikan Jokowi.

“Ini Juma Jokowi yang menjadi simbol kami di LMD, Pak, serta penanda atas kebaikan Bapak Jokowi,” katanya.

Jokowi sendirian kembali mampir ke area LMD pada hari Jumat sore, namun ia tak berhasil menyaksikan langsung monumen yang dikerjakan oleh penduduk setempat tanpa bantuan pemerintah tersebut.

“Kami senang, Bang, Pak Jokowi kembali hadir di LMD, walau beliau enggak sempat lihat patungnya langsung,” ucap Efranda.

Kunjungan Jokowi tersebut difokuskan untuk bertemu masyarakat dan membantu petani jeruk menghadapi hama lalat buah.

“Saya hadir di sini fokus membantu masyarakat atau petani dalam dampak lalat buah, dan pengelolaan buah jeruk ke depannya,” ujar Jokowi dalam kesempatan terpisah.

(Penulis: Kontributor Karo Hendri Setiawan)

Artikel ini sudah dipublikasikan di
Kompas.com
.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com