, ANAMBAS
– Lantunan musik syahdu menggema di pelataran Astaqa Masjid Agung Baitul Makmur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Jumat (16/5/2025) sore.
Di tengah terik matahari yang belum beranjak, kawasan masjid kebanggaan masyarakat Anambas itu tiba-tiba diramaikan puluhan anak remaja putra-putri serba berbaju hitam.
Kumpulan remaja dominan kaum perempuan itu ternyata tengah latihan menari mengikuti sumber suara musik dari alat speaker.
Gerakan mereka yang lembut dan lincah membentuk formasi yang indah dan enak dipandang.
Tiap gerak yang selaras dengan irama menggambarkan arti dari tari tersebut, sehingga menyihir penontonnya.
Penari-penari yang menjalani latihan di halaman Astaqa Masjid Agung Baitul Makmur ini sebenarnya berasal dari Sanggar Seni Tuah Gemilang, Kabupaten Anambas.
Latihan menari yang mereka adakan dengan sengaja di wilayah itu sebenarnya adalah persiapan untuk pertunjukan dalam rangkaSeleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) ke IX tingkat Kabupaten Anambas.
” Ini adalah sesi persiapan sebelum penampilan dalam ajang STQH Kabupaten Kepulauan Anambas nih,” kata Ketua Sanggar Seni Tuah Gemilang, Hairol Ambri.
Ia mengungkapkan, untuk mengisi penampilan pada STQH ke IX Anambas, Sanggar Seni Tuah Gemilang akan menampilkan tiga tarian yakni tarian persembahan, tarian pembuka dan tarian penutup.
“Kalau tarian pembuka itu kami mengangkat tema Puing-Puing Harapan dan tarian penutup Tabuh Rebana,” sebutnya.
Dijelaskannya, tarian Tabuh Rebana menggunakan media alat musik kompang yang dimainkan memberikan makna rasa senang ataupun riang baik bagi si penari maupun penonton.
“Kalau puing-puing harapan bermakna tentang kepribadian mencari jati diri dan tarian persembahan itu untuk menyambut tamu-tamu istimewa atau kalau dulunya kaum bangsawan terhormat,” terang pria yang akrab dipanggil Erol ini.
Agar tampil dengan sempurna, para penari melatih diri mereka setiap harinya sampai menjelang hari pentas.
Paling tidak, pada pertunjukan tarian STQH Anambas kali ini, terdapat 30 penari yang ikut serta menghibur dalam acara festival keagamaan tersebut.
“Hampir setiap sore kita berlatih, hanya di akhir pekan saja waktu untuk istirahat. Persiapan sampai sekarang terbilang cukup memadai, mungkin cuma perlu sedikit penyempurnaan lagi. Lagipula, para penari ini adalah murid-muridi saya sendiri, sehingga mereka telah sangat familiar dengan tarian ini,” ungkap sang penggiat seni tari tersebut.
Erol juga menyatakan bahwa dirinya akan menampilkan hal terbaik bersama para murid-muridnya di Sanggar Seni Tuah Gemilang untuk mensupport STQH kesembilan di Anambas.
“Kami berencana menunjukkan penampilan terbaik kami guna merayakan dan membahagiakan warga beserta seluruh tim dari sepuluh kecamatan yang datang,” ujarnya.
Berikut adalah informasi bahwa penyelenggaraan STQH kesembilan di Kabupaten Anambas akan dilangsungkan dari tanggal 17 hingga 20 Mei 2025.
Pelaksanaan STQH tingkat Kabupaten Kepulauan Anambas ini memiliki empat cabang atau golongan musabaqah yang diperlombakan.
Cabang itu terdiri dari cabang seni baca Al Quran, cabang hafalan Al Quran, cabang tafsir Al Quran, cabang musabaqah hadis nabi. (
/Noven Simanjuntak)