Koperasi Merah Putih Siap Diciptakan! Bandung Akan Raih Keuntungan dari Sampah Warga

Koperasi Merah Putih Siap Diciptakan! Bandung Akan Raih Keuntungan dari Sampah Warga


JURNAL GAYA

– Pemkot Bandung sedang menggalakkan program ekonomi ramah lingkungan dengan mendirikan Koperasi Merah Putih di tiap desa.

Walikota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan bahwa koperasi ini bisa jadi motor penggerak untuk memanfaatkan limbah dari program unggulan Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan).

“Saya sungguh bergembira dengan kehadiran Koperasi Merah Putih. Tempat ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk memajukan serta mendistribusikan hasil produksi milik Kang Pisman. Saat ini setiap RW tengah berkembang guna mencapai status RW tanpa limbah lewat pengolahan sisa-sisa organik secara mandiri,” ungkap Farhan seperti diketengahkannya.

Farhan mengatakan bahwa sampah sekarang dipandang bukan sekadar sisa, tetapi menjadi kesempatan untuk mendapatkan keuntungan secara finansial. Jenis-jenis sampah yang berasal dari material seperti plastik kini telah dimanfaatkan oleh banyak perusahaan dalam proses pemanfaatan kembali atau recycling. Namun demikian, nilai maksimal ternyata lebih besar pada penanganan jenis sampah organik yang ada di kalangan masyarakat umum.

Sebagai contoh konkret yang digarisbawahi ialah pembesaran maggot alias larva dari lalat jenis Black Soldier Fly (BSF). Jenis serangga ini dapat mentransformasi limbah organik menjadi komoditas dengan nilai jual yang cukup besar. Namun demikian, Farhan menekankan pentingnya menjaga mutu maggott tersebut dalam proses pengolahan.

” Salah satu caranya adalah melalui pembesaran larva belatung. Namun, pastikan bahwa larva-larvanya dalam keadaan sehat dan tidak kurus. Sangat sesuai digunakan sebagai makanan untuk hewan peliharaan, khususnya ayam,” ungkapnya.

Minatnya, kata Farhan, penerapan manajemen maggot tidak hanya terfokus pada area pemukiman penduduk saja. Dia memberi contoh tentang penanganan maggot yang berhasil dilaksanakan di mal Paris Van Java, Bandung, mengindikasikan bahwa teknologi pengolahan limbah dapat diterapkan di beragam lokasi, bahkan daerah perdagangan.

Koperasi Merah Putih: Oleh dan Untuk Masyarakat

Farhan menginginkan agar Koperasi Merah Putih bisa menjadi pendorong utama untuk perkembangan ekonomi masyarakat, khususnya yang berskala kecil dan berasal dari unit pemukiman lokal seperti RT atau wilayah setempat.

“Semoga hal ini menjadi titik awal bagi berbagai macam inspirasi wirausaha yang akan bermunculan. Tentunya tidak serta-merta berhasil, tetapi mari kita dampingi bersama-sama. Oleh masyarakat dan untuk kemajuan masyarakat,” katanya.

Kehadiran koperasi di setiap kelurahan memberikan masyarakat sebuah institusi yang dapat digunakan sebagai mediasi dalam penjualan kompos, lalat buangan, pupuk cair, dan hasil produksi lainnya dari proses daur ulang sampah. Di samping itu, koperasi ini bertujuan untuk mengembangkan jaringan distribusi yang lebih luas sekaligus mendukung tumbuhnya lingkungan usaha mikro lokal.

Langkah tersebut juga telah menarik perhatian pemerintah nasional. Kawasan Jatisari, tempat percobaan pertama bagi Koperasi Merah Putih, dipandang mempunyai kesempatan besar untuk menjadi model utama dalam pembentukan koperasi komunitas terunggul di Tanah Air.

Dukungan tersebut memberikan semangat tambahan bagi Kota Bandung untuk terus mengembangkan model ekonomi sirkular yang berpijak dari lingkungan sendiri.

Melalui integrasi antara program Kang Pisman dan pembentukan Koperasi Merah Putih, Kota Bandung mulai menapaki jalan menuju zero waste city dengan fondasi ekonomi kerakyatan. Inisiatif ini tidak hanya menyelesaikan persoalan lingkungan, tetapi juga membuka jalan baru bagi masyarakat untuk lebih mandiri secara ekonomi.

Tindakan ini sesuai dengan tujuan Pemkot Bandung untuk menghasilkan sebuah kota yang bersih, sehat, serta makmur melalui partisipasi masyarakat secara proaktif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com