PR GAYO
– Siapa yang menduga, memilih baju di awal hari ternyata dapat mengatur mood dan produktivitas kita untuk seluruh harinya.
Bukan hanya tentang tampilan fisik, cara berpakaian juga sangat terkait dengan aspek psikologis dan bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri.
Ahli menyatakan bahwa memakai busana menurut selera masing-masing atau yang terkesan modis bisa memberikan dampak baik pada kehidupan sehari-hari orang tersebut.
Psikologi Di Balik Busana: Ide Dari “Enclothed Cognition”
Dalam dunia psikologi, konsep
“enclothed cognition”
membentuk fondasi utama untuk menerangkan kejadian tersebut. Konsep ini dipersembahkan pertamanya oleh Hajo Adam serta Adam D. Galinsky.
Jurnal Psikologi Sosial Eksperimental
Teori ini mengungkapkan bahwa pakaian tidak hanya menentukan bagaimana orang lain melihat kita, tetapi juga bagaimana kita melihat dan merasakan diri sendiri.
“Ketika memakai baju yang dianggap sebagai seragam profesional atau bergengsi, secara tidak disadari kita mulai menyerap sifat-sifat terkait dengan busana tersebut seperti kepercayaan diri atau kesempurnaan,” jelas Dr. Jennifer Baumgartner, seorang psikolog klinik serta pengarang buku tentang psikologi mode. Ini selanjutnya memiliki dampak langsung pada mood dan produktivitas kita saat bekerja.
Dr. Carolyn Mair, seorang psikolog perilaku serta konsultan dalam bidang fashion, menyebutkan pula bahwa busana adalah metode komunikasi non-verbal yang sangat berpengaruh.
“Apa yang kita kenakan mengirimkan pesan tentang siapa kita dan bagaimana kita ingin diperlakukan. Ketika kita merasa nyaman dengan tampilan kita, kepercayaan diri meningkat, kecemasan menurun, dan suasana hati pun ikut membaik,” jelasnya.
Riset Mendukung Pengaruh Baik Busana Terhadap Kesehatan Mental
Penelitian dalam
Social Psychological and Personality Science
Mengetahui bahwa orang-orang yang mengenakan pakaian resmi umumnya merasa memiliki kekuatan lebih besar dan dapat memikirkan hal-hal dengan cara yang lebih konseptual. Walaupun bergaya modis belum tentu selalu setara dengan kesan formal, ide pokoknya sama saja: baju yang bikin kita nyaman bisa membantu pikiran kita menjadi lebih terbuka untuk pemikiran-pemikiran baru yang positif.
Pada saat yang sama, penelitian lain dalam
Jurnal Manajemen Pemasaran dan Mode
menandai bahwa individu yang merasa tenang dan yakin terhadap busana yang dipakai mengungkapkan skor suasana hati yang lebih baik bersamaan dengan kadar stres yang berkurang.
Kenapa Memakai Pakaian Modis Dapat Mengangkat Semanga dan Meningkatkan Efisiensi Kerja?
Beberapa cara psikologis memperlihatkan hubungan antara busana dengan kebahagiaan emosi adalah sebagai berikut:
-
Meningkatkan Kepercayaan Diri
Penampilan yang tertata dengan baik dan mengundang bisa menciptakan kepercayaan diri ketika bertemu dengan pihak lain. -
Memperkuat Citra Diri Positif
Saat busana menjadi cermin dari karakter dan harapan seseorang, rasa percaya diri serta semangat juga akan meningkat. -
Memberi Rasa Kontrol
Memilih baju memberikan perasaan kontrol terhadap bagaimana kami tampil, dampaknya dapat meningkatkan keadaan mental kami. -
Asosiasi Emosional Positif
Pakaian spesifik bisa membuat seseorang teringat akan saat-saat gembira atau prestasi, membawa kembali energi serta perasaan baik. -
Meningkatkan Respons Sosial
Pujian atau respons yang baik dari orang-orang di sekitar terhadap tampilan kita dapat menguatkan rasa dihormati.
Dalam aspek psikologi serta temuan penelitian ilmiah, memakai pakaian yang modis ternyata menghasilkan manfaat melebihi hanya tampil menarik secara visual.
Pakaian dapat mengubah cara kita berfikir, merasakan, serta bersikap. Ketika kita memilih pakaian yang memberikan rasa nyaman dan kepercayaan diri, pada dasarnya kita juga menjaga kesejahteraan psikologis sambil meningkatkan efisiensi kerja.
Oleh karena itu, jangan meremehkan pemilihan lemari pakaian Anda; pilihlah gaya yang menggambarkan versi terbaik dari diri sendiri. ***
