,
Jakarta
– Konflik antar masyarakat kembali pecah di daerah Manggarai, Jakarta Selatan, pada Minggu malam, tanggal 4 Mei 2025. Kapolsek Tebet Bidang Reskrimum, Ajun Komisioner Suwarno, mengungkapkan tentang insiden tersebut.
tawuran Manggarai
Hal tersebut dipercaya terjadi sekitar jam 8 malam.
Berdasarkan beberapa postingan di media sosial, disebutkan bahwa pertarungan antara kelompok telah terjadi di wilayah Terowongan Manggarai. Video dan foto menunjukkan ratusan individu yang menghadapi satu sama lain dengan ragam alat kekerasan seperti pisau, pistol, serta petasan. Hal ini menyebabkan kemacetan lalu lintas di daerah itu.
Merespons kejadian tersebut, Gubernur DKI Jakarta
Pramono Anung
Wibowo mengumumkan bahwa ia akan menerapkan beberapa upaya preventif. Dia menjelaskan telah melakukan analisis tentang beragam alasan kerusuhan yang sering kali pecah di daerah pusat pemerintahan. Menurut Pramono, salah satu penyebab utama tersebut ialah mayoritas peserta kerusuhan masih menjadi penduduk tanpa pekerjaan tetap.
Program Manggarai Berselawat
Dalam rangka menangani masalah tersebut, Pramono berencana untuk meluncurkan program “Manggarai Berselawat” dengan tujuan menggunakan pendekatan budaya dan spiritualitas agar dapat meredam konflik yang seringkali timbul di daerah Manggarai. Konsep ini lahir sebagai tanggapan terhadap insiden pertikaian warga kembali terjadi pada tanggal 4 Mei 2025.
Insiden tersebut semakin menambah daftar panjang kasus tawuran yang terjadi di kawasan tersebut. Menurut Gubernur Pramono, penyebab utama maraknya konflik ini berkaitan dengan ketimpangan sosial serta terbatasnya akses bagi para pemuda dalam memperoleh peluang hidup yang lebih baik.
“Banyak orang masih belum memiliki pekerjaan tetap. Selain itu, tempat berolahraga dan fasilitas lainnya juga jarang dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, saya ingin mencetuskan program bernama ‘Manggarai Berselawat’,” ungkap Pramono ketika ditemui di Jakarta Pusat pada hari Selasa, tanggal 13 Mei 2025, sebagaimana dilansir oleh Antara pada 17 Maret 2025.
Selanjutnya, Pramono berencana meminta partisipasi dari kelompok-kelompok yang terlibat dalam perseteruan agar dapat melakukan dialog dengan transparansi. Dia menyatakan bahwa metode yang diterapkan dalam skema ini didasarkan pada prinsip-prinsip kebijaksanaan setempat serta pengajaran agama.
Taman Dibuka Seharian Nonstop
Pramono Anung merancang agar taman-taman di Jakarta dibuka sepanjang 24 jam guna mencegah pertarungan antara kelompok remaja. Menurut dia, peningkatan frekuensi perkelahian di pusat kota ini dikarenakan kurangnya tempat bagi pemuda untuk menuangkan energi dan melakukan kegiatan positif mereka.
“Salah satunya adalah adanya generasi pemuda dengan semangat melimpah yang perlu memiliki ruang untuk mengekspresikan diri,” ungkap Pramono saat berkunjung ke Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu, 20 April 2025.
Dia berharap bahwa dengan menambah durasi operasional taman kota, pemuda-pemudi Jakarta dapat mendapatkan pilihan tempat bagi kegiatan bermanfaat. “Semoga hal ini dapat membantu mengurangi insiden keributan yang terjadi di Jakarta,” ungkap anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.
Membuka Lapangan Kerja Baru
Di luar program “Manggarai Bersholawat”, Pramono mengatastetapkan bahwa upaya pencegahan tawuran tak boleh terbatas pada pendekatan bernuansa agama semata. Pemda pun sedang berusaha untuk membentuk sejumlah besar lapangan kerja sehingga pemuda bisa sibuk dengan aktivitas positif dan hal ini akan memisahkan mereka dari perilaku kekerasan.
“Dalam menangani persoalan tawuran, maka energi orang yang mau tawuran itu harus disalurkan. Apakah dengan olahraga, dengan bekerja, dengan beraktifitas, dengan berimprovisasi, dan dengan lebih mendekatkan diri kepada keagamaan,” kata Pramono di Jakarta Timur, Kamis, 15 Mei 2025.
Mengingat adanya banyak opsi kegiatan yang ada, diharapkan para peserta tawuran akan bergeser menuju hal-hal yang lebih positif, sehingga sumber masalah tawuran dapat terselesaikan dengan komprehensif.
Aktif di Media Sosial
Polda Metro Jaya
melakukan pengamatan berkala pada bermacam-macam situs jejaring sosial untuk menghindari terjadi bentrok antara siswa, pemuda, atau penduduk di area DKI Jakarta.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, usai menghadiri pertemuan dengan Komisi III DPR RI di Balai Pertemuan Metro Jaya pada Kamis. “Upaya pencegahan tawuran, kami sudah aktif sejak mengikuti Instagram (IG), karena tawuran sekarang modelnya pakai IG,” katanya.
Karyoto pun menyebutkan bahwa aparat kepolisian sudah mengerahkan segala kemampuan mereka, mencakup membongkar belasan perkara sejak permulaan.
“Kami juga telah melakukan penyuluhan secara persuasif kepada masyarakat, kami juga lakukan ke sekolah-sekolah, kami melakukan, bahkan kami melibatkan beberapa mahasiswa untuk menjadi narasumber dalam mencegah tawuran,” katanya.
Peristiwa bentrok antarwarga Jakarta di Manggarai sudah sering terjadi di bilangan wilayah tersebut. Berdasarkan penelusuran Tempo, tawuran Manggarai memang nyaris terjadi saban tahun.
Kepala Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Ade Rahmat Idnal, menyebut bahwa tradisi tawuran di Manggarai telah berlangsung sejak era 1970-an. Ia menjelaskan bahwa pemicu konflik biasanya hal-hal sepele, seperti adu petasan, tabrakan kecil di jalan, atau persoalan yang melibatkan perempuan.
“Jika Anda mencarinya di Google, ini terjadi sejak tahun 1970. Kadang-kadang disebabkan oleh hal-hal kecil seperti pertengkaran remaja, perselisihan kecil, atau mungkin masalah dengan pasangan,” ungkap Ade kepada jurnalis pada hari Jumat, tanggal 9 Mei 2025.
Rizki Dewi Ayu
dan
Sultan Abdurrahman
ikut berpartisipasi dalam penyusunan artikel ini.