Jakarta, IDN Times
– Sistem rem adalah bagian penting dari kendaraan roda empat. Biasanya, sistem ini terdiri atas dua jenis utama yakni rem cakram dan rem Tromso. Kedua tipe tersebut berbeda dalam cara kerjanya untuk mengurangi kecepatan mobil.
Rem cakram dipandang lebih baik daripada rem Tromol karena memanfaatkan piringan sebagai permukaan tempat kampas rem menekannya untuk mengurangi kecepatan mobil.
1. Permukaan cakram rem kurang rata
Yaa, permasalahan umum yang sering dialami oleh rem cakram adalah piringan cakramnya kurang datar dan cepat aus.
Sebagai contoh, muncullah goresan pada bagian dalam atau aus yang tidak wajar hanya di satu spot spesifik. Ini menyebabkan pedal rem terasa getaran saat ditekannya.
2. Cakram dapat dihaluskan dengan pembubutan.
Menurut berbagai sumber, apabila menghadapi masalah seperti itu, salah satu penyelesaiannya adalah dengan memotong piringan cakram atau yang biasa dikenal sebagai proses resurfacing atau rematching pada piringan cakram.
Pembubutan pada piringan cakram dilakukan untuk memastikan bahwa permukannya menjadi datar dan mulus lagi. Tentu saja, proses ini menawarkan keuntungan dalam hal biaya, karena harganya jauh lebih murah daripada harus membeli cakram baru.
3. Tidak dapat dijalankan kembali berkali-kali
Namun, perlu ditekankan bahwa proses penggerindaan ini tidak dapat dilakukan berulang kali karena akan merusak piringan cakram secara bertahap.
Di roda rem mobil umumnya tertera ketentuan tebal minimum sebagai pedoman; apabila ketebalannya telah berkurang di bawah angka itu, maka roda rem perlu digantikan dengan yang baru.
