news  

PT MRT Jakarta Percepat Operasi Rute Monas Hingga Akhir 2027

PT MRT Jakarta Percepat Operasi Rute Monas Hingga Akhir 2027

Perluasan Jaringan MRT Jakarta dengan Fase 2A

Setelah Fase 1 rute Bunderan Hotel Indonesia (BHI) hingga Lebak Bulus beroperasi sejak Maret 2019 lalu, PT MRT Jakarta terus memperluas jaringan layanannya. Salah satu proyek yang sedang dikerjakan adalah MRT Lintas Utara Selatan, khususnya Fase 2A dengan rute BHI-Kota. Proyek ini memiliki panjang sekitar 5,8 kilometer dan akan menjadi bagian penting dari pengembangan transportasi di Ibu Kota.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Weni Maulina, menjelaskan bahwa pembangunan Fase 2A dibagi dalam dua segmen. Segmen pertama, yaitu dari BHI hingga Monas, direncanakan akan dioperasikan pada akhir 2027. Sementara itu, segmen kedua, dari Monas hingga Kota, ditargetkan mulai beroperasi pada Februari 2030.

Saat ini, progres pembangunan Fase 2A telah mencapai 49,99 persen. Artinya, proyek ini sudah melewati setengah jalan dan pihak perusahaan berkomitmen untuk terus mempercepat proses konstruksi. Menurut Weni, segmen pertama dari Fase 2A sudah sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Progres pembangunan jalur bawah tanah ini saat ini telah mencapai 73,46 persen.

“Insya Allah, tahun 2027 Stasiun Thamrin dan Monas akan langsung beroperasi. Kereta yang digunakan akan sama seperti saat ini karena CP 206 (kontrak paket pekerjaan pengadaan kereta) merupakan tambahan untuk arah Kota,” ujarnya.

Dengan beroperasinya dua stasiun tersebut, Weni berharap jumlah penumpang MRT Jakarta yang saat ini mencapai 120 ribu per hari bisa semakin meningkat. Stasiun Thamrin, yang merupakan stasiun terpanjang MRT dengan panjang 440 meter, juga akan menjadi stasiun interkoneksi jalur east-west MRT Jakarta.

Tantangan dalam Pembangunan Fase 2A

Meski progres pembangunan berjalan sesuai rencana, Weni mengakui adanya tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan Fase 2A. Salah satunya adalah pembangunan jalur yang melintasi cagar budaya. Untuk mengatasi hal ini, pihak PT MRT Jakarta bekerja sama dengan arkeolog Universitas Indonesia (UI).

Selain itu, pembebasan lahan juga menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, sebagian besar lahan telah berhasil dibebaskan. Pihak perusahaan menanggulangi masalah ini dengan berkoordinasi dengan stakeholder terkait serta melakukan sosialisasi secara aktif kepada masyarakat.

Keterkaitan dengan Patung MH Thamrin

Terkait rencana pembangunan patung baru MH Thamrin di Jalan Thamrin, Weni menyatakan bahwa keputusan dan kebijakan terkait akan diserahkan kepada Pemprov DKI. Namun, ia mengaku pernah mendapat pertanyaan tentang dampak teknis pembangunan patung tersebut terhadap konstruksi stasiun atau terowongan.

“Kami menyampaikan bahwa diperlukan data lebih lengkap apakah patung tersebut akan berdampak terhadap stasiun atau terowongan,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Rano Karno menyebutkan bahwa Pemprov DKI ingin membangun patung baru MH Thamrin dekat Kawasan Air Mancur Bank Indonesia. Namun, saat ini Pemprov DKI masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.

“Kami sedang menunggu (keputusan Setneg). Karena jika bisa mendapatkan lokasi di air mancur depan BI, itu akan menjadi TOD (transit oriented development) untuk pengembangan wilayah MRT,” imbuhnya.