,
Jakarta
–
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegur pejabat pemerintah setempat agar serius dalam melakukan pemilihan calon pelajar.
Sekolah Rakyat
. Pernyataan ini disampaikan
Gus Ipul
, sapaan Saifullah, ketika berjumpa dengan delapan pemimpin daerah di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, pada hari Jumat, 16 Mei 2025.
Delapan pemimpin daerah tersebut bertemu dengan Gus Ipul kemarin, mereka berasal dari berbagai kabupaten termasuk Sigi, Buton Tengah, Belitung Timur, Banggai Kepulauan, Takalar, Empat Lawang, Kuningan, dan Sopeng.
“Marilah kita bersama-sama menyaring calon siswa untuk Sekolah Rakyat dengan cara yang semaksimal dan setransparan mungkin. Oleh karena itu, mari tidak melakukan hal-hal yang kurang tepat dalam proses ini,” ungkap Gus Ipul seperti dicatatkan di laman resmi Kementerian Sosial pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei tahun dua ribu dua puluh lima. Menjabat sebagai sekretaris jenderal PBNU, dia mengajak para pemimpin daerah untuk berkolaborasi guna mensupport ide Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Gus Ipul mengumumkan bahwa tak terdapat ujian akademis dalam penerimaan siswa baru di Sekolah Rakyat. Anak-anak berkeadaan ekonomi kurang mapan bisa menimba ilmu di institusi tersebut secara gratis tanpa dikenakan biaya sepeserpun.
Semua perlengkapan untuk murid-murid mulai dari pakaian seragam, alat-alat belajar, sampai keperluan makan dan minum di Sekolah Rakyat menjadi tanggungan negara. Gus Ipul menekankan pentingnya menghindari segala bentuk penyalahgunaan ketika melakukan pemilihan siswa baru. Dia menyatakan, “Jadi jika kita kurang berhati-hati, hal tersebut bisa kembali melahirkan praktek KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) dalam proses penerimaannya.” Kata Gus Ipul.
Kementerian Sosial berencana untuk mendirikan sekolah-sekolah komunitas pada tahun pelajaran 2025/2026. Pada acara halalbihalal dengan para pensiunan anggota TNI dan Polri yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta, pada hari Selasa tanggal 6 Mei 2025, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa proyek ini bakal dimulai bulan Juli 2025.
Prabowo mengatakan bahwa proyek tersebut bertujuan untuk mendirikan paling sedikit 100 asrama sekolah tiap tahun. Ia menyoroti pentingnya memiliki keberanian dalam memutus siklus kemiskinan. “Jika ayah seseorang adalah penjual becak, bukan berarti anaknya juga akan menjadi seorang penjual becak. Kami harus berani terlebih dahulu, baru bisa sukses, dan akhirnya mencapai kesuksesan,” katanya.
Pada saat mengunjungi Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, pada hari Senin, tanggal 12 Mei 2025, Gus Ipul menyinggung bahwa terdapat 65 tempat di seluruh Indonesia yang sudah siap untuk menerapkan program Sekolah Rakyat. Salah satunya adalah Lampung, dimana wilayah ini hampir siap dalam pelaksanaan proses belajar-mengajarkan lewat program tersebut. Gedung BPSDM akan digunakan secara sementara sebagai fasilitas pendidikan bagi program Sekolah Rakyat itu sendiri.