news  

Bahaya Perundungan di Kalangan Remaja

Bahaya Perundungan di Kalangan Remaja

Perundungan dan Dampaknya terhadap Kehidupan Remaja

Perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja kepada seseorang dengan menggunakan kata-kata atau kekerasan untuk mengusik dan memberikan tekanan negatif. Tindakan ini biasanya dilakukan berulang kali dan bertujuan untuk membuat korban merasa lemah atau tidak berdaya. Lingkungan di masa muda, seperti sekolah dan komunitas sosial, menjadi tempat aktif terjadinya perundungan remaja.

Perundungan bisa dilakukan oleh individu atau kelompok orang, baik secara langsung maupun dalam dunia maya. Bentuk-bentuk perundungan sangat beragam, mulai dari candaan yang melebihi batas hingga mengolok-olok ras, jenis kelamin, agama, atau kondisi fisik seseorang. Selain itu, memanfaatkan orang lain sebagai alat keuntungan pribadi karena adanya kekuasaan yang dimiliki oleh pelaku hingga mengintai korban juga termasuk dalam kategori perundungan.

Dampak Psikologis Perundungan pada Remaja

Perundungan memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan remaja, terutama secara psikologis. Korban seringkali merasa bersalah setelah mengalami perundungan, yang kemudian diikuti oleh rasa takut, ketidakamanan, kebingungan, hingga stres. Peneliti dari Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Irmansyah, menyampaikan bahwa tindakan perundungan memengaruhi kemampuan korban untuk bersosialisasi. Hal ini berdampak pada aktivitas akademik karena korban cenderung menghindari sekolah.

Secara klinis, perundungan dapat menyebabkan gangguan seperti depresi, kecemasan, kurang percaya diri, bahkan paranoid. Secara medis, perundungan juga memengaruhi produksi neurokimia dalam otak. Perubahan pada glutamat, yang berperan dalam mengontrol stabilisasi perilaku, dapat terjadi akibat pengalaman traumatik yang dialami korban.

Dampak Jangka Panjang Perundungan

The National Child Traumatic Stress Network menjelaskan lebih lanjut tentang dampak perundungan terhadap anak dan remaja, antara lain:

  • Depresi
  • Frustasi dan kemarahan
  • Penurunan kepercayaan diri
  • Perubahan pola tidur dan makan
  • Keluhan kesehatan secara fisik
  • Kecenderungan untuk melukai diri sendiri
  • Kecenderungan untuk melakukan tindakan bunuh diri
  • Penurunan aktivitas sosial dan prestasi akademik

Data yang dipublikasikan Tempo pada tahun 2023 menunjukkan peningkatan angka perundungan dalam lingkungan remaja setiap tahunnya. Tahun 2023 saja, tercatat 21 kasus perundungan dengan jumlah korban sebanyak 64 orang. Angka ini hanya mencakup kasus yang dilaporkan, sementara banyak perundungan yang tidak diketahui oleh pihak sekolah maupun orang tua, bahkan tidak dilaporkan oleh korban.

Egi Adyatama dan Yohanes Paskalis berkontribusi dalam penulisan artikel ini.