Pengacara Blake Lively Bantah Tudingan Ancaman Terhadap Taylor Swift

Pengacara Blake Lively Bantah Tudingan Ancaman Terhadap Taylor Swift





,


Jakarta


– Pengacara aktris
Blake Lively
menyangkal tudingan bahwa mereka mencoba memaksa penyanyi Taylor Swift supaya secara terbuka mendukung Lively dalam perselisihan hukum dengan aktor serta sutradara Justin Baldoni. Tudingan tersebut dikemukakan oleh Bryan Freedman, pengacara Baldoni, lewat dokumen yang dia serahkan kepada mahkamah federal dan Hakim Lewis J. Liman pada hari Rabu, tanggal 14 Mei 2025.


Tuduhan Pihak Justin Baldoni

Pada surat itu, diutarakannya seperti diketahui dari
Variety
, Freedman menyatakan bahwa Michael Gottlieb dari kantor hukum Willkie Farr, yang bertindak untuk kepentingan Lively, sudah menghubungi para pengacara di Venable LLP—kantor hukum yang menjadi perwakilan bagi pihak tersebut.
Taylor Swift
. Freedman menulis, “
Michael Gottlieb dari firma hukum Willkie Farr, yang menjadi kuasa hukum bagi Ms. Lively, telah menyambangi pengacara Venable —yang bertindak untuk kepentingan Mrs. Swift— guna meminta Mrs. Swift memberikan pernyataan mendukung kepada Mrs. Lively. Ia pun mengancam bila Mrs. Swift tidak setuju, informasi pribadi milik Mrs. Lively yang bersifat sensitif akan diwartakan luas.

Freedman tidak mengungkapkan identitas sumbernya dan hanya menyinggung bahwa tudingan tersebut datang dari individu yang diyakini memiliki pengetahuan terpercaya. Surat tersebut tidak mencantumkan bukti ekstra ataupun kesaksian lain untuk mendukung pernyataannya.


Respon dari Blake Lively

Michael Gottliej merespons tuduhan tersebut secara langsung lewat pernyataan resmi. Dia mengklaim bahwa semua tudusannya tak memiliki dasar dan berasal dari sumber anonim, sehingga tak sesuai dengan fakta sebenarnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, “Itulah yang diharapkannya dari tim hukum Wayfarer, mereka sepertinya lebih suka bertindak cepat tanpa ada bukti dan tanpa memikirkan konsekuensinya bagi orang lain.”

Gottlieb menegaskan bahwa mereka akan dengan cepat melaporkan hal ini kepada pengadilan guna mendapatkan tanggung jawab hukum terkait tindakan yang ia anggap bertentangan dengan etika oleh pihak Baldoni.


Permintaan Resmi Penghapusan Surat

Bukannya cuma menyangkal saja, regu Lively pun menyampaikan surat formal kepada Hakim Liman dengan tujuan agar surat yang diserahkan Freedman dapat dikeluarkan dari berkas perkara tersebut. Surat ini dikirimkan melalui Esra Hudson selaku salah satu pegawai hukum bagi pihak Lively.


Sebagai wakil bagi klien kami, Blake Lively, kami dengan sopan mengharapkan agar dokumen yang ditandatangani oleh Mr. Bryan Freedman dan diserahkan pada hari ini dapat dihapus dari rekam jejak.
“Hudson menulis.” Dia menyatakan bahwa surat Freedman tidak dilengkapi dengan bukti apapun, tidak dibuat di bawah sumpah, dan memuat tuduhan palsu tentang dugaan penyelewengan barang bukti serta upaya pengaruh pada kesaksian.

“Setiap tudukan dalam Surat Freedman sama sekali keliru dan tak benar. Dalam konteks hukum, dokumen tersebut pun tak sahih. Ia bukan untuk mendapatkan restitusi hukum, tidak terkait dengan perkara yang tengah berjalan, dan tak memberikan manfaat apa-apa kepada majelis hakim,” jelas Hudson di dalam suratnya.


Awal Mula Perselisihan

Sengketa ini dimulai karena gugatan yang diajukan oleh Blake Lively terhadap
Justin Baldoni
Pada bulan Desember tahun 2024, dalam tuntutan hukumnya, Lively menyatakan bahwa Baldoni telah melancarkan perilaku pelecehan seksual saat mereka sedang memproduksi film tersebut.
It Ends with Us
dan menyebarluaskan gerakan membalas dendam.

Sebagai tanggapan, Baldoni menuntut Lively, Ryan Reynolds, bersama dengan tim pemasaran publicitas mereka—Leslie Sloane dan Vision PR, Inc.—dengan dugaan penyebaran fitnah dan pengancaman. Tuntutan tersebut bernilai hingga USD 400 juta atau kira-kira Rp 6,5 triliun. Persidangan awal untuk kasus ini direncanakan akan dimulai pada tanggal 9 Maret 2026.

Pada tanggal 9 Mei sebelumnya, perusahaan hukum milik Swift, yaitu Venable LLP, telah mendaftarkan permintaan untuk mencabut surat pemanggilan pengadilan berkaitan dengan dokumentasi komunikasi antara Swift dan Lively. Surat-surat tersebut melibatkan percakapan teks di mana Lively merujuk kepada Swift sebagai “satu ekor naga.”

Perwakilan dari Swift menyangkal partisipasinya dalam film itu. Di dalam pernytaannya ke media, dia menyampaikan hal ini.
People
, dia menjelaskan bahwa Taylor Swift tak pernah mendekati tempat syuting film itu, tidak berpartisipasi dalam proses casting ataupun pengambilan keputusan kreatif, tidak menciptakan soundtrack untuknya, bahkan tak menyaksikan penyuntingannya atau memberikan masukan. “Dia hanya pertama kali menontonnya,” katanya.
It Ends with Us
Beberapa pekan setelah peluncuran filmnya, pada tahun 2023 hingga 2024, dia akan melakukan tur global,” jelas sumber tersebut.


VARIETY | PEOPLE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com