Ciri-Ciri dan Perilaku Ikan Lele Cory
Ikan lele cory termasuk dalam genus Corydoras dan famili Actinopterygii. Terdapat lebih dari 160 spesies ikan lele cory yang hidup di berbagai ekosistem, terutama di wilayah hutan hujan Amazon. Mereka bisa ditemukan di rawa-rawa, kolam, dan perairan lainnya dengan suhu air yang cukup hangat. Ikan ini umumnya tinggal di perairan dangkal dan keruh dari sungai kecil.
Ikan lele cory sangat populer dalam industri akuarium di seluruh dunia, sehingga populasi mereka relatif aman dari kepunahan. Di alam liar, mereka memiliki daya tahan yang kuat terhadap predator. Bahkan diketahui bahwa lele cory mampu mengalahkan ikan piranha. Berikut beberapa informasi menarik tentang ikan lele cory.
Penampilan Fisik
Penampilan fisik lele cory bervariasi tergantung pada spesiesnya. Umumnya, ikan ini memiliki bentuk tubuh pipih dengan kepala yang tumpul. Warna tubuhnya beragam, mulai dari krem, hitam, perak, coklat, biru, hingga emas. Beberapa spesies memiliki garis-garis atau bintik-bintik yang menambah keindahan penampilannya.
Panjang rata-rata lele cory sekitar kurang dari 7 cm atau 2,75 inci. Salah satu ciri khasnya adalah adanya lapisan pelat tulang tumpeng yang disebut scutes, memberikan perlindungan tambahan pada tubuhnya.
Racun yang Mengancam Predator
Lele cory memiliki duri kaku di sirip punggung dan dada yang dilengkapi kelenjar racun. Duri ini berguna untuk melawan predator di habitat alaminya. Dengan menggunakan duri tersebut, lele cory dapat membunuh ikan piranha yang ukurannya lebih besar.
Kulit lele cory yang keras dan dilengkapi pelindung baja membuat predator kesulitan untuk menggigitnya. Saat merasa terancam, duri lele cory akan mengeluarkan lendir beracun. Predatori utama lele cory antara lain ikan oscar, jack dempsey, pike cichlid, bangau, katak, dan kura-kura.
Pola Makan
Lele cory merupakan ikan omnivora yang memakan berbagai jenis makanan baik hewan maupun tumbuhan. Ikan ini memiliki tiga pasang barbel yang mirip kumis, membantu mencari makanan di dasar air. Di alam liar, makanan lele cory meliputi serangga, cacing, krustasea, dan daun tanaman air yang membusuk.
Di akuarium, lele cory biasanya diberi makanan seperti udang air garam, cacing darah, dan daphnia. Ikan ini juga memiliki kebiasaan mengubur moncong ke dalam substrat untuk menyedot makanan masuk ke mulutnya.
Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi lele cory bergantung pada ukuran dan usia ikan. Ikan jantan akan membuahi telur betina, lalu membawa telur tersebut di sirip panggulnya. Setelah itu, ikan jantan akan berenang menuju bebatuan atau tanaman untuk meletakkan telur.
Proses ini dilakukan secara berulang selama berjam-jam hingga ribuan telur dihasilkan. Setelah itu, induk jantan dan betina akan menjauh dan tidak melindungi telurnya.
Penyakit yang Rentan Menyerang
Kondisi akuarium yang buruk dapat menyebabkan stres pada lele cory dan meningkatkan risiko penyakit. Untuk menjaga kesehatannya, pastikan akuarium memiliki ukuran minimal 10 galon, dengan kerikil sepanjang 2 inci dan banyak tanaman hidup sebagai tempat perlindungan.
Beberapa penyakit yang sering menyerang lele cory antara lain:
- Ich: Penyakit yang disebabkan oleh parasit, ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih kecil di kulit.
- Sindrom Ulseratif Epizootic: Penyakit jamur yang menyebabkan luka merah pada kulit ikan dan mudah menyebar ke ikan lain.
Subspesies yang Paling Dikenal
Beberapa subspesies lele cory yang populer antara lain:
- Lele cory albino: Memiliki mata merah dan tubuh berwarna putih atau merah muda.
- Lele cory hijau: Dilengkapi aksen hijau di tubuhnya.
- Lele cory panda: Berwarna putih atau oranye dengan warna hitam di sekitar matanya.
- Lele cory berlada: Berwarna coklat dengan bintik-bintik gelap tersebar di seluruh tubuhnya.
Rata-rata semua spesies lele cory dapat hidup hingga usia 5 tahun. Namun, di alam liar, beberapa spesies mampu bertahan hingga 15 tahun bahkan ada yang tercatat hidup hingga usia 27 tahun. Jika kamu tertarik memelihara ikan lele cory, pastikan kondisi lingkungan sesuai dengan kebutuhan mereka.