Penyebab dan Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak
Perut kembung sering dianggap sebagai masalah kecil, namun bagi anak-anak, kondisi ini bisa sangat mengganggu. Anak bisa menjadi rewel, bahkan menolak makan karena merasa tidak nyaman. Meski gas dalam usus adalah bagian alami dari proses pencernaan, jumlah yang berlebihan bisa menyebabkan ketidaknyamanan.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Anak-anak belum bisa menjelaskan rasa kembung dengan kata-kata. Mereka biasanya hanya akan mengatakan bahwa perutnya sakit. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memperhatikan tanda-tanda fisik seperti perut yang membuncit atau suara kentut yang keras.
Penyebab Perut Kembung pada Anak
Gas dalam usus anak bisa terbentuk dari beberapa hal. Pertama, udara yang tertelan saat makan atau minum, terutama jika anak makan terlalu cepat. Udara ini mengandung oksigen dan nitrogen yang masuk ke saluran cerna. Kedua, gas juga terbentuk saat asam lambung dinetralkan oleh cairan pankreas, menghasilkan karbon dioksida sebagai produk sampingannya. Selain itu, bakteri usus yang membantu fermentasi makanan juga memproduksi gas.
Jika pola makan anak tinggi serat, produksi gas bisa meningkat. Beberapa anak juga sensitif terhadap jenis karbohidrat tertentu.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Gejala Perut Kembung pada Anak
Meski buang angin adalah hal normal, frekuensinya bisa bervariasi. Ada yang hanya beberapa kali sehari, tapi ada juga yang sampai 40 kali. Jika Si Kecil sering kentut disertai bau menyengat, suara keras, atau perut yang membuncit, bisa jadi itu tanda kelebihan gas. Kadang perut juga berbunyi, membuat anak gelisah dan rewel.
Tanda-Tanda yang Harus Diwaspadai
Meskipun perut kembung umumnya tidak berbahaya, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan masalah serius. Bunda perlu waspada jika Si Kecil mengalami diare yang tak kunjung reda, muntah berulang, nyeri perut parah, darah pada feses, perubahan bentuk atau frekuensi buang air besar, penurunan berat badan tanpa sebab jelas, hilang nafsu makan secara tiba-tiba, atau sering merasa cepat kenyang meskipun hanya makan sedikit.
10 Cara Tradisional Mengatasi Perut Kembung pada Anak
Menghadapi Si Kecil yang perutnya kembung membutuhkan perhatian ekstra. Berikut beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan:
-
Jaga pola makan agar pencernaannya lancar
Porsi makan yang berlebihan atau makanan yang memicu gas seperti kol, brokoli, atau umbi-umbian sebaiknya dikurangi. Beberapa anak bisa mengalami kembung akibat intoleransi laktosa atau alergi susu sapi. -
Ajari anak mengunyah makanan perlahan
Mengunyah terlalu cepat bisa menyebabkan udara masuk ke perut. Ajarkan anak makan dengan tenang dan tidak terburu-buru. -
Biasakan anak makan dalam posisi duduk tegak
Makan sambil tiduran atau berjalan bisa membuat gas menumpuk lebih cepat. Pastikan posisi kepala lebih tinggi dari perut saat menyusu. -
Pijat lembut dengan minyak hangat
Pijatan menggunakan minyak telon atau minyak kayu putih di area perut, dada, dan punggung bisa membantu melemaskan otot dan mengurangi penumpukan gas. -
Ajak anak minum air putih secukupnya
Air putih membantu mencegah sembelit yang sering menjadi pemicu kembung. Pastikan asupan cairan anak cukup setiap hari. -
Lakukan gerakan kayuh sepeda
Gerakan ini bisa membantu mendorong gas keluar dari perut dan membuat anak merasa lebih lega. -
Pijat ILU (I Love You)
Teknik pijat ini melibatkan gerakan huruf “I”, “L”, dan “U” di area perut anak untuk membantu mengeluarkan gas. -
Posisi tidur yang tepat
Bantu anak tidur miring ke kiri agar pencernaannya lebih lancar dan gas dalam perut berkurang. -
Tambahkan probiotik untuk menjaga keseimbangan usus
Probiotik dari yogurt atau kefir bisa membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus. -
Konsultasi ke dokter jika gejala tidak membaik
Jika gejala seperti muntah terus-menerus atau anak mulai kehilangan nafsu makan, segera konsultasikan ke dokter.