news  

Energi Arkara dan Penanaman 4.000 Mangrove di Teluk Lingga

Energi Arkara dan Penanaman 4.000 Mangrove di Teluk Lingga

Inisiatif Pemulihan Ekosistem Pesisir di Teluk Lingga

Kawasan pesisir Teluk Lingga di Sangatta Utara, Kutai Timur, sedang memasuki tahap pemulihan ekologis setelah mengalami degradasi akibat berbagai aktivitas manusia. Untuk mempercepat proses ini, sebanyak 4.000 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata ditanam di area seluas 20 hektare. Kegiatan ini dilakukan oleh Arkara Energi, Jejakin, dan Forkopimda sebagai bagian dari program rehabilitasi terpadu yang menggabungkan aksi lingkungan, partisipasi publik, serta pemanfaatan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI).

Inisiatif ini dilaksanakan sebagai bentuk peringatan Hari Lingkungan Hidup pada 5 Juni dan Hari Laut Sedunia pada 8 Juni. Selain penanaman mangrove, kegiatan juga mencakup transplantasi 500 stek terumbu karang di perairan Teluk Lingga, bekerja sama dengan komunitas pelestari laut Forum Alien Mangrove.

Teknologi Pendukung Pemantauan Ekosistem

Jejakin memberikan dukungan teknologi berupa sensor Internet of Things (IoT) yang terintegrasi dengan sistem pemantauan pohon berbasis AI. Teknologi ini memungkinkan pelacakan perkembangan pohon secara transparan dan akurat, mulai dari lokasi tanam, pertumbuhan, hingga estimasi kontribusinya terhadap penyerapan karbon dan pemulihan ekosistem.

Penggunaan teknologi ini menjadi langkah penting dalam menilai dampak ekologis dari kegiatan penanaman mangrove. Setiap pohon dapat dilacak mulai dari lokasi tanam, perkembangan, hingga kontribusi terhadap lingkungan. Hal ini memastikan bahwa keberhasilan tidak hanya diukur dari jumlah pohon yang ditanam, tetapi juga dari dampaknya terhadap pemulihan ekosistem pesisir.

Dukungan dari Pemerintah dan Perusahaan

Wakil Bupati Kutai Timur Mahyunadi menyambut baik program ini dan mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk turut serta dalam pemulihan lingkungan di daerah. Ia menyampaikan apresiasi kepada Arkara Energi dan Jejakin atas inisiatif mereka. Menurutnya, penanaman mangrove adalah bentuk tanggung jawab lingkungan yang penting untuk dijalankan.

Direktur Utama Arkara Energi Ivan Victor Salim menegaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan dan ketahanan iklim. Ia menjelaskan bahwa ekosistem pesisir adalah garis pertahanan terakhir terhadap krisis iklim, dan mangrove merupakan benteng alami yang harus dipertahankan dan dipulihkan bersama.

Peran Teknologi dalam Pemantauan Ekologis

Dewi Bintang, Impact Delivery Jejakin, menjelaskan bahwa penggunaan teknologi AI dan IoT memungkinkan pelacakan pohon secara transparan untuk mengukur dampak ekologis secara nyata. Pendekatan ini membantu menilai keberhasilan program berdasarkan kontribusi mangrove terhadap pemulihan lingkungan pesisir.

Selain itu, kegiatan ini tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga memiliki misi edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Ketua Panitia Acara Eko Sugiarto menegaskan bahwa tujuan dari penanaman mangrove adalah untuk mencegah abrasi pantai, meningkatkan kesadaran lingkungan, mendukung penyerapan karbon, serta mitigasi perubahan iklim.

Keterlibatan Komunitas Lokal

Sebagai bagian dari kegiatan sosial yang mendampingi program lingkungan ini, pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) juga dilakukan untuk anak-anak sekolah di sekitar lokasi. Kegiatan ini menjadi simbol keterlibatan komunitas lokal dalam membangun masa depan pesisir yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pihak swasta, pemerintah, dan masyarakat sangat penting dalam upaya pemulihan lingkungan. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan, kegiatan seperti ini dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir.