Gen Z yang Viral: Pemimpin Muda, Koruptor Muda, dan Harapan Masa Depan
Generasi Z kini menjadi sorotan utama di berbagai media. Dikenal sebagai generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, mereka tumbuh di tengah era digital yang pesat, sehingga dikenal sebagai generasi yang sangat terampil dalam menggunakan teknologi. Namun, tidak hanya itu, banyak dari mereka juga menunjukkan prestasi luar biasa, baik dalam bidang politik maupun sosial.
Sosok-sosok Gen Z yang Menjadi Sorotan
Salah satu contohnya adalah Anugrah Elan Septian, seorang pemuda berusia 27 tahun yang terpilih menjadi Kepala Desa Medayu, Banjarnegara, Jawa Tengah. Elan resmi dilantik pada 3 Februari 2025, dan sejak saat itu, ia langsung mengambil langkah-langkah nyata untuk memperbaiki kondisi desa. Program kerjanya mencakup pembangunan Bumdes, sekolah rakyat, serta pengajian dan perbaikan jalan rusak. Setelah tiga bulan menjabat, Desa Medayu berhasil meraih juara pertama dalam lomba desa tingkat Kabupaten Banjarnegara tahun 2025.
Elan juga menjadi sorotan karena usianya yang masih muda. Ia belum menikah dan ramai diserbu netizen yang ingin menjadi istri atau pendampingnya. Meski begitu, Elan tetap fokus pada tugasnya sebagai kepala desa dan meminta doa agar cepat dipertemukan dengan pendamping hidup.
Di sisi lain, ada Sahdan Arya Maulana, seorang pemuda berusia 19 tahun yang menjadi Ketua RT di Kelurahan Rawa Badak Selatan. Saat menjabat, ia langsung melakukan perbaikan jalan rusak tanpa bantuan dana pemerintah. Hal ini membuatnya viral di seluruh Indonesia. Sahdan juga menjelaskan bahwa ia tidak mencari uang, bahkan gaji selama menjabat tidak ia ambil. Alasan utamanya adalah dorongan dari masyarakat dan keluarga, serta keinginan untuk bermanfaat bagi banyak orang.
Sahdan juga didukung oleh dua pemuda Gen Z lainnya, Vemmas Wahyu Rianto dan Riski Saputra, yang bertugas sebagai sekretaris dan bendahara RT. Ketiganya memutuskan untuk menghabiskan masa mudanya untuk berkontribusi kepada masyarakat. Sahdan bahkan menyatakan ingin menjadi Gubernur Jakarta, terinspirasi dari Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat.
Gen Z yang Terlibat dalam Korupsi
Namun, tidak semua Gen Z memiliki kontribusi positif. Salah satu kasus yang mengejutkan adalah Nur Afifah Balqis, seorang pemuda berusia 24 tahun yang terjerat dalam kasus korupsi. Ia ditetapkan sebagai tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melibatkan Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Gafur Mas’ud.
Nur Afifah, yang menjabat sebagai Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan, diduga mengelola uang hasil suap dari para rekanan proyek. Uang tersebut disimpan di rekening miliknya dan digunakan untuk keperluan Bupati. Kasus ini menunjukkan bahwa korupsi tidak hanya melibatkan orang tua, tetapi juga generasi muda.
Keberagaman Generasi Z
Dari berbagai contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa Generasi Z memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin muda yang berkualitas. Namun, seperti halnya generasi sebelumnya, mereka juga bisa terjebak dalam tindakan negatif jika tidak memiliki kesadaran dan motivasi yang kuat. Penting bagi masyarakat dan lembaga untuk terus memberikan dukungan dan pengarahan agar Gen Z dapat menjadi generasi yang lebih baik dan bermanfaat bagi bangsa.