Konflik Pilkada di Puncak Jaya Selesaikan dengan Damai Berdasarkan Adat, Gubernur Puji Peran Penjabat Bupati


Laporan oleh Jurnalis Tribun-PapuaTengah.com, Calvin Louis Erari


TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE-

Konflik setelah Pemilihan Kepala Daerah di Puncak Jaya 2024, Papua Tengah, akhirnya berakhir dengan perdamaian lewat upacara adat yang ditonton semua pihak terlibat.

Di belakang terbentuknya kedamaian ini, Penjabat (Pj) Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib, memiliki peran yang signifikan.

Berkat usaha-usahanya dalam memelihara ketenangan di Kabupaten Puncak Jaya, Yopi Murib menerima penghargaan dari Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa.

Gubernur Meki Nawipa mengungkapkan rasa terimanya kepada Yopi Murib karena telah berhasil meredam konflik yang timbul selama Pilkada di Puncak Jaya.

“Gubernur Papua Tengah, saya, ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sangat besar kepada Pejabat Wali Kota Sementara Puncak Jaya, Pak Yopi Murib, karena telah selalu bekerja sama dan koordinasi dengan semua pihak,” ungkap Nawipa pada pernyataan resmi di Nabire, Selasa (13/5/2025).

Nawipa menyatakan bahwa karena usaha keras dari Pelaksana Tugas Bupati, kedamaian akhirnya tercapai pada hari Senin (12/5/2025). Penandanya adalah upacara tradisional pembagian kayu Doli.

“Lagi-lagi, aku ucapkan rasa terima kasih yang mendalam,” dia berkata.

Menurut Nawipa, Yopi Murib yang merupakan anak luar biasa dari suku Lanni, layak untuk diberi penghargaan karena usahanya dalam mengatasi masalah di Puncay Jaya dengan berhasil.

Di samping itu, Nawipa pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah ikut serta memberikan kontribusinya dalam mencapai kedamaian di Kabupaten Puncak Jaya.

Dia berharap insiden tersebut dapat dijadikan pembelajaran yang bermakna untuk masa mendatang.

Dengan pelaksanaan upacara tradisional pemotongan pohon Doli, Nawipa berharap tak akan ada lagi perselisihan dan perpecahan politik dalam masyarakat.

Tradisi ini diyakini sebagai penegakan kedamaian, dengan harapan agar semua anggota komunitas bisa menyatu lagi dan hidup rukun dalam atmosfer kekeluargaan.

“Perpecahan tidak dapat ditoleransi lagi. Tim dengan nomor urut 1 mampu duduk bersama tim dengan nomor urut 2, serta semuanya harus berpegang tangan erat, sebab pemerintahan tetap akan melanjutkan operasinya,” ungkapnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com