Laut Mati: Titik Terendah di Daratan Bumi
Laut Mati, yang terletak di kawasan Timur Tengah, merupakan titik terendah di daratan Bumi. Letaknya sekitar 430 meter di bawah permukaan laut. Meskipun namanya menyebutkan “laut”, Laut Mati sebenarnya adalah danau air asin yang sangat luas. Dengan panjang sekitar 76 kilometer dan lebar sekitar 18 kilometer, danau ini memiliki karakteristik unik yang membuatnya menjadi lokasi yang menarik untuk dipelajari.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Nama “Laut Mati” diberikan oleh para biarawan yang mengamati bahwa tidak ada kehidupan yang bisa bertahan dalam perairan yang sangat asin ini. Proses pembentukan Laut Mati berlangsung hampir 20 juta tahun yang lalu. Wilayah ini membentang dari Laut Merah hingga Pegunungan Taurus di Turki, menciptakan cekungan yang sangat dalam.
Salah satu fitur menarik dari Laut Mati adalah Sesar Laut Mati, yang memiliki kesamaan dengan Sesar San Andreas di Amerika Serikat. Keduanya merupakan sesar transformasi, di mana dua lempeng tektonik saling bergeser. Sesar Laut Mati memainkan peran penting dalam membentuk batas antara lempeng Afrika dan lempeng Arab.
Menurut Zvi Ben-Avraham, direktur Pusat Penelitian Laut Mati di Universitas Tel Aviv, kedua sisi patahan tersebut bergerak ke utara. Namun, sisi timur bergerak sedikit lebih cepat, sekitar 5 milimeter per tahun. Dibandingkan dengan Sesar San Andreas yang bergerak 10 kali lebih cepat, gerakan pada Sesar Laut Mati tergolong lambat.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Ben-Avraham dan rekan-rekannya percaya bahwa Laut Mati merupakan cekungan yang semakin menurun. Ketika kedua sisi patahan bergeser, mereka sedikit melebar. Akibatnya, bongkahan basal yang terisolasi terlepas dan menurun sekitar 4 juta tahun lalu. Hal ini menjelaskan mengapa cekungan Laut Mati menjadi lebih dalam, sementara dimensi lainnya tetap stabil.
Membuat model pembentukan Laut Mati yang akurat menjadi tantangan besar karena pergerakan sesar yang sangat lambat. Untuk memahami secara langsung apa yang terjadi di sana, diperlukan biaya yang tinggi dan usaha yang lebih keras. Penelitian seperti ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup besar.
Sebelumnya, para peneliti mengusulkan hipotesis bahwa Laut Mati terbentuk karena adanya zig-zag pada sesar. Jika patahan itu lurus sempurna, satu sisi akan bergeser relatif mulus di samping sisi lainnya. Namun, jika sesar memiliki bentuk zig-zag, maka ketika satu sisi bergeser melewati sisi lainnya, celah akan terbentuk di area zig-zag tempat kedua sisi patahan terpisah.
Cekungan yang terpisah dengan dinding curam inilah yang diyakini sebagai alasan mengapa Laut Mati memiliki elevasi yang sangat rendah. Meskipun demikian, Laut Mati sebagai titik terendah di daratan Bumi tidak berarti menjadi titik terdalam di planet ini. Berdasarkan ekspedisi bawah laut, Palung Mariana di Samudra Pasifik merupakan tempat terdalam di Bumi. Dasar palung ini mencapai kedalaman sekitar 10.935 meter di bawah permukaan laut.
Dengan segala karakteristik dan sejarahnya, Laut Mati tetap menjadi lokasi yang menarik untuk studi geologi dan ilmu pengetahuan. Penelitian terus dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang proses alam yang membentuk cekungan ini.