news  

Mengapa Es di Kutub Berasal dari Air Tawar, Bukan Air Laut?

Mengapa Es di Kutub Berasal dari Air Tawar, Bukan Air Laut?

Fakta Menarik Tentang Es di Wilayah Kutub Bumi

Sebagian besar permukaan Bumi ditutupi oleh air, namun hanya sebagian kecil dari air tersebut yang merupakan air tawar. Dari seluruh air di Bumi, sekitar 97 persen adalah air laut, dan hanya 3 persen yang merupakan air tawar. Dari jumlah itu, sebagian besar air tawar berada dalam bentuk es di wilayah kutub. Ini membuat wilayah kutub menjadi tempat penyimpanan air tawar terbesar di planet ini.

Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Jenis-Jenis Es di Wilayah Kutub

Es di wilayah kutub tidak hanya berbentuk satu jenis. Ada beberapa bentuk es yang dapat ditemukan, seperti gletser, gunung es, dan lautan es. Setiap jenis es memiliki sumber asal yang berbeda. Misalnya, gletser dan lapisan es di dataran kutub terbentuk dari air tawar, sedangkan lautan es berasal dari air laut.

Lautan es biasanya lebih tipis dibandingkan lapisan es di daratan, dengan ketebalan berkisar antara beberapa sentimeter hingga 20 meter. Hal ini disebabkan oleh titik beku air laut yang lebih rendah dibandingkan air tawar. Titik beku air laut mencapai -1,8 derajat Celsius, sementara air tawar membeku pada 0 derajat Celsius.

Jumlah total es di wilayah kutub sangat besar. Di Antarktika, lapisan es mencapai 14 juta km persegi dengan tambahan sekitar 30 juta km kubik bongkahan es. Sementara di Arktik, lapisan es mencapai 1,7 juta km persegi dengan volume bongkahan es sekitar 2,9 juta km kubik. Selain itu, saat musim dingin, luas lautan es di Arktik bisa mencapai 6,5—15,5 juta km persegi.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Mengapa Es di Kutub Berasal dari Air Tawar?

Proses pembentukan es di wilayah kutub melibatkan beberapa tahapan. Untuk lautan es, awalnya terbentuk dari air laut yang membeku. Namun, saat proses pembekuan berlangsung, garam dalam air laut dipisahkan, sehingga es yang terbentuk akhirnya menjadi air tawar.

Sementara itu, es yang terbentuk di dataran kutub berasal dari salju yang menumpuk. Salju ini terbentuk dari uap air yang menguap dan kemudian membeku di atmosfer. Proses ini membutuhkan waktu ribuan hingga jutaan tahun untuk membentuk lapisan es yang tebal.

Selain itu, ada juga bentuk es lain seperti gletser dan gunung es yang terbentuk akibat tekanan tinggi yang menyebabkan udara terlepas dari struktur es.

Apakah Air Tawar di Kutub Bisa Dimanfaatkan?

Meskipun banyak air tawar tersimpan dalam bentuk es di wilayah kutub, penggunaannya untuk keperluan manusia tidak praktis. Proses pencairan dan transportasi es membutuhkan logistik yang rumit dan energi yang besar. Selain itu, mengambil es dari kutub akan berdampak negatif terhadap lingkungan.

Es di wilayah kutub berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim. Lautan es berfungsi sebagai penyerap sinar matahari, sehingga mencegah pemanasan global. Jika lautan es mencair, permukaan laut akan meningkat, yang berpotensi menyebabkan banjir di daerah pesisir.

Lapisan es di daratan juga memiliki peran penting dalam menjaga siklus cuaca. Jika lapisan es di Arktik mencair, ketinggian permukaan laut akan meningkat sekitar 7,4 meter. Sementara jika lapisan es di Antarktika mencair, kenaikan permukaan laut bisa mencapai 58 meter.

Pentingnya Melindungi Wilayah Kutub

Wilayah kutub tidak hanya menyimpan air tawar, tetapi juga menjadi habitat bagi berbagai makhluk hidup. Keberadaan es di wilayah kutub sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan iklim global. Oleh karena itu, kita harus menjaga wilayah kutub agar tidak terganggu oleh aktivitas manusia.

Dengan demikian, meskipun es di kutub menyimpan air tawar dalam jumlah besar, kita tidak boleh mengambil atau memanfaatkannya secara sembarangan. Keberadaan es di wilayah kutub adalah bagian dari sistem alami Bumi yang harus dilestarikan.