Laporan Jurnalis, Pramita Kusumaningrim
, PONOROGO
– Bukan hanya melaksanakan pemeriksaan dini untuk HIV pada wanita tuna susila yang bekerja di tempat-tempat semacam itu.
Petugas gabungan yang terdiri atas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), kepolisian sektor serta korps militer lokal turut melaksanakan tes screening awal untuk HIV di lokasi hiburan malam pada hari Sabtu tanggal 10 Mei 2025.
“Kita tidak membeda-bedakan. Sekarang setelah warung kopi yang disalahgunakan menjadi tempat prostition, kita bicara tentang THM (Tempat Hiburan Malam),” jelas Kabid Penegakan Perda (Garda) Satpol PP, Hendra Asmara Putra, pada hari Minggu, 11 Mei 2025.
Dari 101 pekerja THM atau Pemandu Lagu (PL) yang menjalani tes screening awal untuk HIV, ternyata tak ada satupun di antara mereka yang dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut.
“Hasil pemeriksanaan LC maupun penyanyi pelopor atau PL yang kami teliti menunjukkan hasil negatif. Tidak ada di antara mereka yang dinyatakan positif (HIV),” jelas Hendra saat dimintai keterangan.
Ia menyebutkan bahwa pada hari Sabtu (10/5/2025), tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja beserta kepolisian sektor dan kelurahan setempat, dinas sosial serta dinas kesehatan melakukan pemantauan kepada para pekerja dalam program 10 THM tersebut di malam hari.
“Kemarin malam, total pegawai yang hadir adalah 101 orang. Semua mereka telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan hasilnya menunjukkan bahwa semuanya dalam keadaan baik tanpa indikasi HIV,” jelasnya dengan tegas.
Hendra menyatakan bahwa sebanyak 10 THM telah melalui proses pemeriksaan awal. Bukan hanya terbatas di pusat Kota Kabupaten Ponorogo, jumlah tersebut mencapai puluhan THM.
“Ada pula di kelurahan perbatasan. Oleh karena itu, fokus pengecekan bukan hanya di dalam kota melainkan semuanya,” jelas Hendra saat dimintai konfirmasi.
Menurut dia, pemeriksaan kesehatan bagi pekerja di THM diterapkan lantaran mereka pun berisiko tinggi mengidap penyakit-penyakit menular.
“Benar sekali bahwa 101 tersebut belum mencakup semuanya, sebab masih terdapat beberapa orang yang belum datang. Orang-orang yang belum muncul nantinya akan dicek secara individual di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), karena memang prosedur standarnya demikian,” jelasnya.
Sebagaimana telah dikenali, Pemkab Ponorogo aktif melaksanakan tracking atau pengecekan tes masal untuk HIV. Upaya ini pertama kali menargetkan para pekerja seks yang beroperasi di balutan warung kopi sepanjang Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek, Desa Demangan, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo. Dari total 29 orang yang diteliti, 13 di antaranya mengidap indikasi positif HIV.
Selanjutnya, mereka mengecek para pekerja seks yang menyembunyikan diri sebagai pemilik warung kopi di beberapa lokasi tersebut. Cek ini dilakukan di Kecamatan Jenangan, Babadan, dan Sukorejo. Dari pemeriksaan itu, ditemukan total 10 orang yang positif mengidap HIV.