news  

Istana Mengharapkan Hadiah Baik dari Tim Negosiasi Tarif dan Keinginan Bertemu Trump

Istana Mengharapkan Hadiah Baik dari Tim Negosiasi Tarif dan Keinginan Bertemu Trump

Tim Negosiasi Tarif Amerika Masih Berada di Negeri Paman Sam

Tim negosiasi tarif Amerika yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto masih berada di Amerika Serikat. Pihak Istana memiliki harapan tinggi bahwa tim akan kembali dengan hasil yang menguntungkan bagi Indonesia.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa tim dari Indonesia masih terus melakukan negosiasi. Indonesia berharap pemerintah Amerika dapat meninjau kembali kebijakan yang menetapkan tarif impor sebesar 32 persen. “Sehingga memberikan keuntungan bagi perdagangan kita,” ujarnya.

Prasetyo juga menyangkal adanya hubungan antara penetapan tarif ini dan keikutsertaan Indonesia dalam BRICS. Pada akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam KTT BRICS di Brasil. “Menurut pendapat kami sesungguhnya tidak ada (kaitan dengan BRICS). Karena itu kan kalau diperhatikan kan tidak hanya berlaku untuk Indonesia,” katanya.

Selain itu, ada kemungkinan Presiden Jokowi akan langsung merayu Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Namun, Prasetyo belum bisa memastikan apakah pertemuan tersebut akan terjadi. “Belum diatur jadwalnya,” ujarnya. Meskipun demikian, Istana tetap ingin adanya pertemuan antara Jokowi dan Trump sebagai upaya untuk memperkuat negosiasi.

Pertemuan Tim Indonesia dengan Pejabat AS

Pada Rabu (9/7) waktu setempat, tim negosiasi Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Amerika Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer di Washington. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa tim tengah berupaya mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

“Indonesia dan AS memiliki pandangan yang sama mengenai sifat progresif dari perundingan kami. Pertemuan ini merupakan langkah krusial dalam upaya kami untuk memperkuat kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat,” kata Airlangga.

Airlangga menekankan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang disetujui AS untuk melanjutkan perundingan tariff. Menurutnya, kelanjutan perundingan ini mencerminkan komitmen kuat kedua negara untuk menjaga hubungan perdagangan bilateral yang erat.

Kunjungan Presiden Filipina ke Amerika Serikat

Sementara itu, Presiden Filipina Ferdinand Marcos akan mengunjungi Amerika Serikat. Dia akan dijadwalkan berkunjung dari 20 hingga 22 Juli. Duta Besar Filipina Amerika Serikat José Manuel Romualdez menyebut bahwa Marcos akan bertemu dengan Trump, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth. Tujuannya untuk membahas hubungan pertahanan dan ekonomi.

Manila dan Washington telah memperdalam kerja sama mereka sejak Marcos menjabat pada tahun 2022. Mereka juga menolak klaim Beijing di Laut China Selatan.

Filipina sendiri dikenakan tariff impor sebesar 20 persen. Pertemuan ini dianggap sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan politik antara kedua negara.