.JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta secara resmi mengumumkan perluasan waktu operasional untuk Perpustakaan Kota Jakarta serta Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin sampai larut malam. Dalam langkah ini, tidak hanya kedua lokasi tersebut saja yang direncanakan beroperasi hingga dini hari nantinya.
Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebut bahwa Perpustakaan Jakarta beserta PDS HB Jassin kini telah secara resmi buka dari jam 09.00 hingga 22.00 WIB. Sebelum perubahan tersebut, lokasi itu hanya dapat diakses hingga pukul 16.00 WIB.
Menurut Pramono, mereka tidak berencana menutup kedua lokasi tersebut sebelum matahari terbenam. Di masa mendatang, akan ada perpustakaan tambahan di Jakarta yang juga tetap buka sampai larut malam.
“Maka yang akan kita mulai saat ini adalah membuka perpustakaan utama Cikini yang tengah dalam proses renovasi. Semoga setelah penataan selesai, Nyi Ageng Serang pun ikut dibuka hingga malam,” ungkapnya pada Jumat (9/5/2025).
Pramono juga menyebutkan bahwa mereka akan mengajukan agar kelima perpustakaan yang ditangani oleh Pemerintah Kota Administrasi di Jakarta dapat tetap terbuka sampai larut malam. Hal ini bertujuan supaya ada lebih banyak opsi bagi orang-orang yang ingin berkunjung ke tempat baca yang buka pada jam-jam tersebut.
“Selain itu, saya telah menghubungi perpustakaan yang dioperasikan oleh walikota setiap kotanya; ada lima buah, dan semuanya nantinya akan diakses,” jelasnya.
Dia mengatakan bahwa ada 23 perpustakaan berakreditasi A di Jakarta. Delapan di antaranya ditangani oleh Pemerintah Provinsi Jakarta, sedangkan yang lainnya dimiliki oleh sekolah-sekolah, mencakup tingkat Sekolah Dasar, Menengah Pertama, dan Menengah Atas.
“Oleh karena itu, nantinya Kepala Dinas Perpustahaan akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan guna mengoptimalkan hal tersebut. Sebab, tahap pembelajaran ini bukan hanya terjadi di dalam perpustakaan. Tempat lain pun dapat ikut serta seperti yang Anda sebutkan tadi, bahkan program keliling juga diperbolehkan,” jelasnya.
Pramono menyebutkan bahwa Pemprov bersedia menangani Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Saat ini, pengelolannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Jika diurus oleh PemProv, Perpusnas direncanakan buka hingga larut malam.
“Bila Jakarta diberi peluang untuk mengatur hal tersebut, saya ingin membukanya hingga larut malam. Jika memungkinkan,” ujarnya.