news  

Sherly Laos Turun ke Rumah Warga Penerima Renovasi RTLH, Gubernur Malut: Bangun Baru Semua

Sherly Laos Turun ke Rumah Warga Penerima Renovasi RTLH, Gubernur Malut: Bangun Baru Semua

Kunjungan Gubernur Maluku Utara ke Rumah Warga Penerima Bantuan RTLH

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, melakukan kunjungan langsung ke rumah salah satu warga yang menerima bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi nyata dari penerima.

Rumah tersebut terletak di Desa Tomori, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan. Kondisi rumah yang dilihat oleh Gubernur sangat memprihatinkan. Dindingnya terbuat dari kayu tua, lantainya masih tanah, dan atapnya terbuat dari katu yang tidak layak. Selain itu, rumah ini juga tidak memiliki kamar mandi yang layak.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Sherly Laos mengunjungi setiap sudut rumah bersama timnya. Ia berdialog langsung dengan pemilik rumah, Ance, yang tinggal bersama istri dan anak balitanya. Ance bekerja sebagai pembuat gula merah. Sayangnya, lahan tempat rumah tersebut berdiri belum memiliki sertifikat. Mendengar hal ini, Gubernur segera memerintahkan Kadis Perkim untuk membantu proses pengurusan sertifikat lahan tersebut.

Selama kunjungan, Gubernur bertanya tentang bagaimana kondisi rumah saat hujan atau angin kencang. Ia melihat bahwa atap rumah hanya ditutup seadanya, sehingga air bisa masuk dari atas maupun bawah. Ia juga menanyakan kepada istri Ance, di mana mereka biasanya berlindung saat hujan. Jawaban yang diterima adalah mereka hanya duduk di depan rumah, meskipun basah.

Dapur rumah tersebut juga dalam kondisi yang serupa. Atap tidak layak, lantai tanah, dan tidak ada fasilitas sanitasi yang memadai. Saat melihat kamar mandi, Gubernur terkejut karena tidak ada lubang WC yang layak. Ia menanyakan bagaimana cara Ance membuang air. Jawabannya membuat Gubernur prihatin. Mereka menggunakan selang dan membuang air ke sungai belakang rumah.

Setelah melihat seluruh kondisi rumah tersebut, Gubernur langsung memerintahkan Kadis Perkim untuk membangun ulang hunian tersebut. Ia menyampaikan bahwa perlu dibangun dapur, kamar mandi, dan ruangan lainnya secara lengkap.

Dalam caption unggahannya di media sosial, Gubernur menyampaikan bahwa ia bukan hanya kasihan, tetapi merasa bersalah sebagai pemimpin. Ia merasa belum bisa menjangkau semua warga yang membutuhkan bantuan dengan cepat. Program ini, menurutnya, adalah komitmen pemerintahan dirinya, bukan sekadar cerita sedih yang hilang begitu saja.

“Kita tidak bisa bangun peradaban kalau toilet saja masih mimpi,” ujar Gubernur dalam unggahannya. Ia menekankan bahwa masalah ini bukan hanya tentang WC, tetapi tentang martabat dan hak dasar yang belum terpenuhi. Sanitasi yang layak masih menjadi kemewahan bagi sebagian warga.

Ia juga meminta tim teknis untuk segera mendata ulang rumah-rumah yang belum memiliki akses sanitasi layak. Menurutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Ia percaya bahwa ketika semua orang merasa, maka mereka akan ikut bergerak.

Bagi sebagian orang, punya kamar mandi mungkin terdengar biasa. Namun, bagi sebagian lainnya, itu adalah harapan yang belum terwujud. Gubernur berharap agar kepedulian ini bisa terus berlanjut dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com