TikTok Shop, platform social commerce yang sempat dilarang di Indonesia, kini membuat gebrakan besar dengan kembali ke panggung perdagangan daring. Langkah ini terjadi setelah TikTok mengakuisisi 75% saham dari Tokopedia, yang merupakan anak usaha dari Goto, perusahaan teknologi terkemuka di Asia. Keputusan ini membuka lembaran baru bagi TikTok dalam merambah dunia e-commerce, sementara juga menciptakan dampak yang signifikan terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Momen penting ini menandai sinergi antara dua kekuatan besar dalam dunia digital, menggabungkan potensi kreativitas TikTok, dengan basis pelanggan dan infrastruktur e-commerce yang solid dari Tokopedia. Menurut pernyataan resmi dari TikTok, akuisisi ini diharapkan dapat memberikan dorongan besar bagi pertumbuhan ekonomi UMKM di Indonesia.
Teguh Anantawikrama, Ketua Gerakan Nasional UMKM Bangkit, memberikan pandangannya terkait dengan langkah strategis ini, “Sahabat-sahabat UMKM tak hentinya saya ajak untuk membangun rantai pasok sesama UMKM, jejaring pemasaran sesama UMKM, meningkatkan perdagangan antar kabupaten, propinsi, dan antar pulau. Tak lupa juga saya selalu mengajak sahabat-sahabat UMKM untuk memaksimalkan pemanfaatan berbagai platform yang tersedia.”, Ujar Teguh.
Pernyataan ini menekankan pentingnya kerja sama antar UMKM dalam menghadapi dinamika pasar digital yang semakin kompleks. Dengan TikTok Shop yang kembali ke Indonesia, UMKM diharapkan dapat memanfaatkan platform ini sebagai sarana untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan visibilitas produk, dan menciptakan konektivitas yang lebih erat antar pelaku bisnis kecil dan menengah.
Dalam era ekonomi digital, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan menjadi kunci kesuksesan, terutama bagi UMKM. Dengan adanya TikTok Shop yang kembali dengan kekuatan baru, para pelaku bisnis kecil dan menengah diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini untuk tumbuh dan bersaing secara efektif di pasar global yang semakin terhubung.
