Kunjungan Kenegaraan Presiden Prabowo ke Brasil: Fokus pada Energi Bersih dan Kerja Sama Bioenergi
Presiden Joko Widodo, atau lebih dikenal dengan nama Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kenegaraan ke Brasilia, Brasil, pada Rabu (9/7) waktu setempat. Dalam kunjungan ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia turut serta sebagai pendamping. Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Brasil Luiz InĂ¡cio Lula da Silva menjadi momen penting dalam membahas isu-isu strategis terkait energi bersih, ketahanan iklim, serta penguatan kerja sama di bidang bioenergi.
Isu Utama yang Dibahas
Dalam pertemuan tersebut, isu energi bersih menjadi salah satu fokus utama. Karena adanya tantangan global terhadap transisi energi dan perubahan iklim, kedua negara sepakat untuk memperkuat kolaborasi dalam menghadapi masalah ini. Bahlil menyampaikan bahwa Indonesia melihat Brasil sebagai mitra penting dalam proses transisi energi. Ia menilai pengalaman Brasil dalam pemanfaatan energi rendah karbon sangat relevan dengan rencana Indonesia yang sedang memperluas penggunaan biofuel.
Pengalaman Brasil dalam Pemanfaatan Energi Rendah Karbon
Brasil telah berhasil menerapkan sistem pasokan listrik yang sebagian besar berasal dari sumber energi rendah karbon seperti tenaga air, angin, surya, dan bioenergi. Selain itu, inisiatif pengembangan bioetanol dari tebu telah menjadikan Brasil sebagai produsen etanol terbesar kedua di dunia. Model ini dianggap sangat cocok dengan rencana Indonesia dalam memperluas penggunaan biofuel, termasuk melalui pengembangan bahan baku baru.
Bahlil menekankan bahwa pengembangan bioetanol adalah bagian dari strategi nasional untuk menciptakan ekosistem energi yang berkelanjutan dan inklusif. Selain mendukung transisi energi, langkah ini juga membuka peluang ekonomi baru di daerah. Ia menilai bahwa kerja sama dengan Brasil akan sangat potensial dalam mempercepat implementasi kebijakan ini di lapangan.
Peran Presiden Prabowo dalam Menjalin Kerja Sama
Presiden Prabowo menggarisbawahi pentingnya pengalaman Brasil dalam pengembangan biofuel dan sektor pertanian yang terintegrasi. Menurutnya, inovasi Brasil dalam dua bidang tersebut telah memberikan dampak nyata bagi perekonomian dan ketahanan energi, serta menjadi contoh berharga bagi Indonesia. Ia menyatakan komitmennya untuk mengejar kemajuan yang telah dicapai Brasil.
Regulasi dan Kebijakan Terkini
Komitmen Indonesia dalam memperkuat pemanfaatan bioenergi ditegaskan melalui penerbitan Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2025 tentang Pengusahaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN). Aturan ini mengatur tata kelola biofuel secara komprehensif, mulai dari pengusahaan, distribusi, hingga pemanfaatannya di sektor transportasi, dengan insentif bagi pelaku usaha.
Pemerintah Indonesia juga telah melakukan uji pasar terhadap bioetanol melalui produk Pertamax Green 95, yaitu bensin RON 95 yang dicampur dengan 5% etanol (E5), yang kini mulai tersedia di beberapa SPBU Pertamina.
Kerja Sama Indonesia-Brasil di Bidang Energi
Kerja sama antara Indonesia dan Brasil telah diikat dalam Memorandum Saling Pengertian (MSP) di bidang energi dan pertambangan sejak 2008. Cakupannya meliputi kegiatan hulu-hilir, riset, pelatihan, serta pertukaran informasi dan proyek bersama. Kunjungan kenegaraan kali ini diharapkan dapat mengaktifkan kembali implementasi teknis dari MoU tersebut.
Dengan latar belakang perdagangan bilateral yang mencapai US$ 6,34 miliar pada 2024, momentum kunjungan ini diharapkan mampu memperdalam investasi dan transfer teknologi di sektor energi, mendukung misi transisi hijau, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis global dalam menghadapi perubahan iklim.