Penggunaan Kata Izin atau Ijin yang Benar dalam Bahasa Indonesia
Penggunaan kata yang baku dan tepat sesuai aturan sering kali masih menimbulkan kebingungan, terutama dalam hal penggunaan kata “izin” atau “ijin”. Mana yang benar digunakan dalam bahasa Indonesia? Pertanyaan ini sering muncul dalam berbagai situasi, baik formal maupun informal. Untuk memahami lebih jauh, penting untuk mengetahui perbedaan antara kata baku dan tidak baku.
Apa Itu Kata Baku dan Tidak Baku?
Kata baku merujuk pada bentuk kata yang sudah diakui oleh pedoman ejaan, tata bahasa, maupun kamus resmi seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata ini biasanya digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tulisan. Contohnya adalah “izin”, yang dapat ditemukan di KBBI dan memiliki makna jelas serta tetap.
Di sisi lain, kata tidak baku adalah bentuk kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari atau situasi yang tidak formal. Contoh dari kata tidak baku adalah “ijin”, yang tidak ditemukan dalam KBBI dan merupakan variasi dari kata “izin”.
Perbedaan Antara Izin dan Ijin
Dalam KBBI, kata “izin” memiliki makna sebagai persetujuan atau pemberian ijin untuk melakukan sesuatu. Misalnya, “Ia telah mendapat izin untuk mendirikan perusahaan mebel” atau “Hari ini saya meminta izin tidak masuk kerja karena ada keperluan”. Dengan demikian, “izin” adalah bentuk kata baku yang tepat digunakan dalam situasi formal.
Sementara itu, “ijin” tidak ditemukan dalam KBBI dan termasuk dalam kategori kata tidak baku. Meskipun sering digunakan dalam percakapan santai, penggunaannya tidak disarankan dalam konteks resmi.
Asal Usul Kata Izin
Kata “izin” merupakan salah satu contoh kata serapan dari Bahasa Arab, yaitu “idzin” yang berarti permohonan persetujuan atau pemberian izin. Proses penyerapan ini dilakukan dengan sedikit modifikasi dalam ejaan, tetapi maknanya tetap sama. Contoh lain dari kata serapan yang menggunakan model adaptasi adalah “aktris” dan “stres”.
Contoh Penggunaan Kata Izin yang Tepat
Dalam kehidupan sehari-hari, kata “izin” banyak digunakan dalam berbagai situasi, seperti:
- Meminta izin untuk tidak masuk sekolah atau kerja melalui surat keterangan.
- Mengajukan izin untuk mendirikan bangunan atau perusahaan.
- Mendapatkan izin praktik dalam bidang tertentu, seperti izin dokter atau izin kantor advokat.
- Menyampaikan permohonan izin dalam surat resmi.
Contoh kalimat yang menggunakan “izin” antara lain:
- “Surat izin tidak masuk harus dikumpulkan dan ditandatangani oleh pimpinan hari ini.”
- “Salah satu syarat untuk dapat melamar pekerjaan adalah dengan membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) terlebih dahulu.”
- “Kalian tidak boleh berkemah di sini tanpa mendapat izin dari orang tua.”
- “Demikian surat permohonan ini saya buat dengan sebaik-baiknya, atas perhatian dan izin dari Bapak/Ibu guru saya ucapkan terima kasih.”
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, kata “izin” adalah bentuk baku yang benar digunakan dalam bahasa Indonesia, terutama dalam situasi formal. Sementara itu, “ijin” tidak termasuk dalam kategori kata baku dan lebih cocok digunakan dalam percakapan sehari-hari. Pemahaman tentang perbedaan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia secara tepat dan baku.