news  

Lion Air dari Makassar Kembali ke Bandara Akibat Cuaca Buruk, Penumpang Menginap di Bandara

Lion Air dari Makassar Kembali ke Bandara Akibat Cuaca Buruk, Penumpang Menginap di Bandara

Penerbangan Lion Air JT 0780 Terpaksa Putar Balik Akibat Cuaca Buruk

Pada Senin (7/7/2025) malam, penerbangan Lion Air JT 0780 yang bertolak dari Makassar menuju Kota Palu, Sulawesi Tengah, terpaksa memutarkan kembali pesawatnya akibat cuaca buruk. Pesawat yang membawa ratusan penumpang tersebut mengalami gangguan saat mencoba mendarat di Kota Palu yang sedang diguyur hujan deras.

Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Menurut informasi yang diperoleh dari salah satu penumpang bernama Safri, penerbangan sejatinya dimulai pada pukul 15.40 Wita. Namun, keberangkatan mengalami penundaan hingga pukul 18.20 Wita. Setelah itu, pesawat akhirnya meninggalkan Bandara Makassar pada pukul 19.42 Wita.

Safri menjelaskan bahwa selama perjalanan, pesawat sempat berputar-putar di atas Kota Palu selama sekitar setengah jam. Akhirnya, pesawat kembali ke Makassar dan tiba kembali di bandara tersebut pada pukul 22.36 Wita.

Setelah kembali ke Makassar, penumpang hanya diberikan makanan ringan dan minuman oleh pihak maskapai. Mereka kemudian menunggu hingga pukul 04.45 Wita. Akhirnya, penerbangan kembali dilanjutkan dan pesawat tiba di Kota Palu pada pukul 06.06 Wita.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Selama menunggu keberangkatan, penumpang terpaksa menginap di Bandara Makassar. Kondisi ini membuat banyak penumpang merasa tidak nyaman, terutama karena jadwal yang tidak pasti dan waktu tunggu yang cukup lama.

Kebijakan penerbangan yang batal mendarat di Kota Palu bukanlah hal yang baru. Sebelumnya, maskapai Lion Air juga pernah mengalami hal serupa akibat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Dalam beberapa kesempatan, pesawat terpaksa mendarat di Bandara Balikpapan sebagai alternatif.

Beberapa faktor dapat menyebabkan penerbangan dibatalkan atau diubah jalurnya, seperti cuaca buruk, angin kencang, atau kabut tebal. Kondisi-kondisi ini bisa sangat berisiko bagi keselamatan penerbangan, sehingga pilot dan pihak maskapai harus memprioritaskan keselamatan daripada kepatuhan terhadap jadwal.

Bagi para penumpang, pengalaman seperti ini tentu menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Meskipun maskapai memberikan layanan sederhana selama menunggu, namun ketidakpastian dan keterlambatan tetap menjadi masalah utama. Oleh karena itu, penting bagi maskapai untuk memberikan informasi yang lebih jelas dan transparan kepada penumpang agar dapat lebih siap dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.

Selain itu, perlu adanya koordinasi yang lebih baik antara maskapai dan otoritas bandara serta lembaga meteorologi agar dapat memprediksi kondisi cuaca dengan lebih akurat. Hal ini akan membantu mengurangi risiko penerbangan yang terganggu dan memastikan kenyamanan serta keselamatan penumpang.