Ekspansi SBMA di Kalimantan dan Sektor Industri yang Menjanjikan
PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), sebuah perusahaan produsen gas industri, terus memperluas bisnisnya. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur yang mencapai 4,80% pada Kuartal I-2025. Pertumbuhan ekonomi tersebut didominasi oleh sektor pertambangan, yang menyumbang lebih dari 35% terhadap PDRB wilayah tersebut.
Perkuatan Pasar di Sektor Pertambangan
Direktur Operasional SBMA, Julianto Setyoadji, menjelaskan bahwa perusahaan telah mampu memperkuat posisinya di sektor pertambangan. Dengan berhasil memperpanjang kontrak layanan gas industri senilai hampir Rp 1 miliar. Ini menunjukkan kepercayaan besar dari pelaku usaha di sektor tersebut terhadap kualitas dan keandalan produk SBMA.
Selain sektor pertambangan, SBMA juga melakukan ekspansi di sektor medis di Kalimantan Selatan. Wilayah ini menunjukkan respons positif terhadap kebutuhan gas medis. Julianto mengungkapkan bahwa kebutuhan gas medis di wilayah ini diperkirakan mencapai 100 ton per bulan. Ini menjadi pasar strategis yang sedang dikembangkan secara serius oleh SBMA.
Potensi Pasar di Sektor Industri Kimia dan Galangan Kapal
Selain itu, sektor industri kimia seperti pabrik pupuk dan kertas juga memiliki potensi pasar yang menjanjikan. Nilai penjualan bulanan di sektor ini rata-rata mencapai lebih dari Rp 100 juta. Hal ini memberi kesempatan bagi SBMA untuk memperluas pangsa pasarnya.
Sektor galangan kapal (shipyard) di Kalimantan Timur juga turut berkontribusi dalam meningkatkan permintaan gas oksigen hingga 10%. Ini menunjukkan adanya permintaan yang stabil dan meningkat dari sektor maritim.
Kerja Sama Strategis dengan Perusahaan Besar
SBMA saat ini tengah menjajaki kerja sama strategis dengan beberapa perusahaan besar di sektor energi dan pertambangan. Beberapa nama yang disebutkan antara lain PT Petrosea Tbk (PTRO), Grup Adsro, serta sektor migas lainnya. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat posisi SBMA di pasar dan meningkatkan efisiensi operasional.
Target Jangka Panjang dan Strategi Diversifikasi
Dalam rangka mencapai target jangka panjang, SBMA membidik peningkatan profitabilitas hingga lebih dari 15% terhadap total penjualan pada 2026. Upaya ini didukung oleh strategi diversifikasi bisnis melalui daur ulang hasil produksi menjadi produk bermanfaat seperti paving block.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah produksi menjadi produk bernilai tambah, SBMA menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
Kesimpulan
Ekspansi SBMA di berbagai sektor, termasuk pertambangan, medis, industri kimia, dan galangan kapal, menunjukkan ketangguhan perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar. Dengan menjalin kerja sama strategis dan menerapkan strategi diversifikasi, SBMA siap memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri gas industri di Indonesia.