news  

Anak Penari Pacu Jalur Viral, Angkat Tradisi Riau ke Dunia

Anak Penari Pacu Jalur Viral, Angkat Tradisi Riau ke Dunia

Video Anak yang Menari di Pacu Jalur Menginspirasi Pembaruan Budaya

Video seorang anak yang menari di atas perahu saat ajang Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, menjadi sorotan di berbagai media sosial. Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, tetapi juga mencuri perhatian publik nasional hingga internasional. Kejadian ini dinilai sebagai momen penting dalam memperkenalkan budaya lokal ke panggung global.

Pakar budaya dari Universitas Lancang Kuning (Unilak), Ria, Hang Kafrawi menyampaikan bahwa viralnya video tersebut menunjukkan kekuatan media sosial dalam mengangkat nilai-nilai budaya. Ia menilai, kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan kekayaan tradisi yang dimiliki daerah. Menurutnya, fenomena ini membuka peluang besar bagi sektor pariwisata Riau.

Menurut Hang Kafrawi, tren “aura farming” di media sosial bisa menjadi alat untuk mempromosikan destinasi wisata daerah. Meskipun lokasinya jauh dari pusat kota, Pacu Jalur memiliki daya tarik yang kuat. Ia menekankan pentingnya pengemasan ulang tradisi dalam konteks kekinian agar tetap relevan dengan generasi muda. Tradisi seperti Pacu Jalur memiliki nilai simbolik yang kuat dan perlu disampaikan secara kreatif kepada publik.

“Tradisi seperti Pacu Jalr harus dikembangkan dan dikemas sesuai konteks hari ini. Media sosial harus dimanfaatkan untuk membuat budaya kita tetap hidup dan dikenal luas,” ujar Hang Kafrawi.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, juga menyambut positif viralnya video tersebut. Menurutnya, Pacu Jalur adalah simbol kekompakan, kekuatan, dan kebanggaan masyarakat Kuansing. Tradisi ini sudah diakui secara nasional sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Fenomena ini menjadi momentum emas untuk semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Riau dan Kuantan Singingi, sekaligus menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap budayanya sendiri,” kata Roni.

Ia memprediksi kunjungan wisatawan ke Kuansing akan meningkat tajam saat Festival Pacu Jalur digelar pada 20–24 Agustus 2025. Festival ini menampilkan perlombaan perahu panjang tradisional sepanjang 25–40 meter yang diawaki oleh 40–60 orang, termasuk anak-anak yang dikenal dengan sebutan “anak pacu”.

“Ini merupakan kebanggaan luar biasa bagi Riau. Budaya lokal kita punya daya tarik universal dan bisa dikenal secara global,” ujar Roni.

Momen Penting untuk Pengembangan Budaya Lokal

Fenomena ini memberi peluang besar bagi sektor pariwisata Riau. Dengan adanya peningkatan minat masyarakat terhadap budaya lokal, Riau dapat memanfaatkan momentum ini untuk memperkenalkan potensi wisata daerah. Selain itu, keberadaan anak-anak dalam acara ini menunjukkan bahwa generasi muda juga turut serta dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya.

Dalam konteks yang lebih luas, keberhasilan media sosial dalam mengangkat budaya lokal menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi alat yang efektif dalam mempromosikan nilai-nilai budaya. Dengan inovasi dan kreativitas, tradisi seperti Pacu Jalur bisa tetap hidup dan dikenal oleh banyak orang.

Selain itu, keberadaan festival ini juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat. Peningkatan kunjungan wisatawan akan berdampak positif pada perekonomian daerah, baik melalui penjualan barang kerajinan maupun layanan pariwisata lainnya.

Tantangan dan Peluang Masa Depan

Meski ada banyak peluang, tantangan juga tidak bisa diabaikan. Salah satunya adalah bagaimana menjaga autentisitas budaya sambil tetap menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Diperlukan strategi yang tepat dalam mengemas tradisi agar tetap menarik bagi generasi muda tanpa kehilangan makna aslinya.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata sangat penting dalam memastikan bahwa budaya lokal dapat terus berkembang dan mendapat dukungan yang memadai. Dengan pendekatan yang komprehensif, Riau dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu daerah yang kaya akan warisan budaya dan daya tarik wisata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com