Pengamen Ganggu Warga Jakut, Sahroni Minta Pelaku Dituntut

Aksi Pengamen yang Mengganggu Kedai Bakso di Jakarta Utara

Sebuah kejadian tidak terduga terjadi di Koja, Jakarta Utara, yang melibatkan seorang pengamen yang melakukan aksi anarkis. Pria tersebut menyerang sebuah kedai bakso, tindakan yang kemudian direkam dan viral di media sosial. Kejadian ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI yang mengecam tindakan tersebut.

Menurut informasi yang beredar, pelaku diduga melakukan aksinya karena emosi setelah dilarang mengamen di area tempat makan tersebut. Pegawai kedai bakso sempat merekam kejadian tersebut karena pelaku tidak menghiraukan larangan yang diberikan. Tindakan ini membuat situasi semakin memanas, hingga akhirnya terjadi penyerangan.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, memberikan pernyataan resmi mengenai kejadian ini. Ia mengecam tindakan pengamen yang dinilainya sangat meresahkan masyarakat. Menurutnya, aparat kepolisian harus segera bertindak untuk menertibkan para pengamen yang sering kali membuat kekacauan.

“Saya meminta Polres Jakut segera menelusuri dan menindak para pengamen itu. Mereka mengintimidasi pelaku UMKM yakni penjual bakso karena tidak terima diusir. Padahal penjual dan pembeli sendiri sangat terganggu karena sudah datang-datang maksa, marah karena nggak dikasih uang dan datang berkali-kali,” ujarnya.

Sahroni juga menyebut tindakan pengamen ini mirip dengan premanisme. Ia menilai bahwa pengamen yang tidak memiliki izin dan sering kali mengganggu lingkungan harus ditertibkan agar masyarakat merasa nyaman.

“Ketika diusir mereka malah mendatangi kedai rame-rame dan membuat keributan. Ini jelas-jelas premanisme dan harus ada konsekuensi pidananya,” tambahnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya perlindungan terhadap pelaku usaha dan masyarakat yang ingin menjaga kenyamanan lingkungan mereka. Terlebih, hal ini berkaitan langsung dengan mata pencaharian warga.

“Saya harap ini betul-betul jadi perhatian serius bagi aparat kepolisian. Karena kejadian kayak gini sebetulnya banyak, tapi gak semuanya kan viral. Jadi polisi wajib usut kalau dapat laporan dari pelaku UMKM atau konsumen soal pengamen yang meresahkan. Jangan anggap sepele. Sweeping mereka, beri hukuman yang tepat dan pastikan tidak terulang lagi,” pungkas Sahroni.

Penyebab dan Dampak Aksi Pengamen

Aksi pengamen yang tidak terkendali ini menunjukkan adanya masalah yang lebih dalam. Banyak pengamen yang tidak memiliki izin resmi dan sering kali mengganggu aktivitas bisnis di sekitar wilayah mereka. Hal ini bisa menjadi ancaman bagi kestabilan ekonomi lokal, terutama bagi pelaku UMKM yang biasanya memiliki sumber daya terbatas.

Beberapa faktor yang mendorong tindakan seperti ini antara lain:

• Tidak adanya regulasi yang jelas tentang keberadaan pengamen di area publik.
• Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap hak pengusaha dan kebutuhan mereka akan ketenangan.
• Minimnya pengawasan oleh pihak berwajib terhadap aktivitas pengamen yang tidak diizinkan.

Dari segi dampak, tindakan pengamen ini tidak hanya mengganggu lingkungan, tetapi juga bisa menimbulkan rasa tidak aman dan tidak nyaman bagi pengunjung. Selain itu, jika tidak segera ditangani, kejadian serupa bisa terjadi kembali dan semakin meresahkan masyarakat.

Solusi yang Perlu Dilakukan

Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah perlu diambil:

1. Peningkatan pengawasan oleh aparat kepolisian terhadap pengamen yang tidak memiliki izin.
2. Penegakan hukum terhadap pengamen yang terbukti melakukan tindakan anarkis.
3. Pembentukan aturan yang jelas mengenai keberadaan pengamen di area publik.
4. Edukasi masyarakat tentang pentingnya menghormati hak pengusaha dan menjaga kenyamanan lingkungan.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kejadian serupa tidak lagi terjadi dan masyarakat bisa merasa aman serta nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.