,
Jakarta
– Menteri Keuangan
Sri Mulyani
Indrawati menegaskan bahwa upaya keragaman dalam jalinan hubungan dagang kian menjadi hal yang vital untuk merespons perubahan kebijakan global berdasarkan tariff.
impor
Amerika Serikat. Walaupun perdagangan antara Indonesia dan AS hanya sekitar 2 persen dari Produk Domestik Bruto, namun menurut Sri Mulyani, keputusan pemerintah AS masih memiliki dampak yang besar pada skala global.
Menteri Keuangan negara tersebut menyebutkan bahwa situasi global saat ini mendorong Indonesia untuk lebih proaktif mengejar dan mempercepat perundingan perdagangan yang sempat tertahan. “Kini, terdapat keinginan kuat bagi kita untuk mendapatkan kemajuan, kita sungguh-sungguh harus mencapai suatu kesepakatan karena pilihan lain hanya akan berakhir dengan ketidakadaan atau penurunan,” katanya dalam sebuah wawancara di Washington DC, demikian disampaikan oleh Kementerian Keuangan melalui rilis resminya pada Minggu, 27 April 2025.
Menteri Keuangan mengatakan bahwa Indonesia telah melakukan lebih banyak pembicaraan dengan Uni Eropa. Di samping itu, negosiasi dengan para mitra perdagangan Indonesia pun terus dilakukan.
ASEAN
Plus Tiga (ASEAN, China, Japan, South Korea). Dia juga menggarisbawahi kepentingan hubungan ekonomi antara Indonesia dan China.
Menurutnya, walaupun terdapat defisit perdagangan antara Indonesia dan negeri itu, China tetap menyuntikkan banyak modal ke Indonesia—khususnya pada bidang mineral penting. “Oleh karena itu, ini merupakan wilayah yang dapat menawarkan berbagai pilihan untuk Indonesia, baik sebagai sasaran dagang atau pun sektor kerjasama tempat kita bisa bahu membahu bersama banyak negara lain di planet ini.”
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sempat menginformasikan bahwa negosiasi tentang tarif perdagangan bersama AS sedang berada dalam fase diskusi teknis. “Pihak-pihak setuju agar proses ini dilanjutkan dengan pendekatan yang lebih mendalam pada level teknikal. Secara spesifik, beberapa sektor telah disiapkan dan dibahas secara rinci,” katanya.
working group
supaya terdapat kelancaran dalam penyampaian materi,” katanya pada konferensi pers virtual, Jumat, 25 April 2025.
Airlangga menyatakan bahwa Indonesia telah menyarankan kepada Amerika Serikat agar dapat menciptakan kolaborasi yang lebih seimbang dalam rangka mendukung kepentingan negara. Saran-saran ini bertujuan untuk menghasilkan sekurang-kurangnya lima khasiat positif.
Pertama, memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan energi nasional. Kedua, memperjuangkan akses pasar Indonesia ke Amerika Serikat, khususnya dengan kebijakan tarif yang kompetitif bagi produk ekspor Indonesia.
Ketiga, deregulasi untuk meningkatkan kemudahan berusaha, perdagangan, dan investasi yang akan menciptakan lapangan pekerjaan. Keempat, memperoleh nilai tambah dengan kerja sama
supply chain
Atau rangkaian pasokan untuk sektor industri yang penting dan mineral kritis. Yang terakhir adalah akses keilmuan pengetahuan serta teknologi di beragam bidang, seperti misalnya kesehatan dan pertanian.
renewable energy.