news  

Terjemahan Lirik Lagu War Pigs – Black Sabbath: Kumpulan Jenderal yang Menggema

Terjemahan Lirik Lagu War Pigs – Black Sabbath: Kumpulan Jenderal yang Menggema

Terjemahan Lirik Lagu “War Pigs” dari Black Sabbath

Lagu “War Pigs” yang dibawakan oleh legenda rock Black Sabbath merupakan salah satu karya paling ikonik dalam sejarah musik dunia. Lagu ini terdapat dalam album Paranoid yang dirilis pada tahun 1970 dan hingga kini masih mendapat apresiasi tinggi dari para penggemar musik. Bahkan, di platform streaming seperti Spotify, “War Pigs” telah diputar lebih dari 370 juta kali, menunjukkan daya tariknya yang abadi.

Berikut adalah terjemahan lirik lagu “War Pigs” ke dalam Bahasa Indonesia:

Para Jenderal dalam Ritual Kegelapan

“Generals gathered in their masses
Para jenderal berkumpul dalam kegelapan
Just like witches at black masses
Sama seperti para penyihir dalam ritual hitam”

Bagian awal lagu ini menggambarkan betapa gelapnya niat para pemimpin perang. Mereka dikumpulkan seperti penyihir dalam upacara gaib, siap melakukan hal-hal mengerikan demi ambisi mereka.

Rencana Kehancuran

“Evil minds that plot destruction
Pikiran jahat yang merencanakan kehancuran
Sorcerer of death’s construction
Sang penyihir yang menciptakan kematian”

Di sini digambarkan bahwa para jenderal dan politisi memiliki pikiran jahat yang hanya berpikir tentang bagaimana menciptakan kematian dan kehancuran. Mereka ibarat penyihir yang membangun alat-alat pembunuh.

Dampak Perang bagi Manusia

“In the fields, the bodies burning
Di medan perang, tubuh-tubuh terbakar
As the war machine keeps turning
Saat mesin perang terus berputar”

Gambaran ini begitu nyata—perang tidak hanya menghancurkan negara, tetapi juga jiwa manusia. Mesin perang terus berjalan tanpa henti, meninggalkan mayat dan penderitaan di mana-mana.

Politik dan Pengorbanan

“Politicians hide themselves away
Para politisi menyembunyikan diri
They only started the war
Mereka hanya memulai perang
Why should they go out to fight?
Mengapa mereka harus pergi berperang?”

Bagian ini menjadi sindiran keras terhadap para elit politik yang seringkali memicu konflik namun tidak pernah turun langsung ke medan tempur. Mereka membiarkan rakyat biasa yang menjadi korban.

Permainan Berdarah

“Making war just for fun
Membuat perang hanya untuk kesenangan
Treating people just like pawns in chess
Memperlakukan manusia seperti pion dalam catur”

Perang digambarkan sebagai permainan yang menyenangkan bagi mereka yang duduk di atas kekuasaan. Namun, dampaknya sangat tragis bagi rakyat biasa yang dianggap seperti bidak catur yang bisa dikorbankan kapan saja.

Balasan Tuhan

“Day of judgement, God is calling
Hari penghakiman, Tuhan memanggil
On their knees, the war pigs crawling
Dengan berlutut, para ‘babi perang’ merangkak”

Akhir dari lagu ini membawa pesan bahwa suatu hari, semua pelaku perang akan bertemu dengan balasan. Mereka yang selama ini berkuasa akan tunduk dan memohon ampun atas dosa-dosa mereka.

“Satan laughing, spreads his wings
Setan tertawa menebar sayapnya”

Lirik ini menjadi penutup yang kuat, menggambarkan betapa besar dosa yang telah dilakukan oleh para “babi perang” hingga setan sendiri tertawa melihat kehancuran yang mereka ciptakan.

Lagu “War Pigs” bukan hanya sebuah karya musik, tetapi juga protes sosial yang mendalam. Hingga puluhan tahun setelah kemunculannya, makna lagu ini tetap relevan dengan kondisi dunia saat ini.