– Jawa Tengah bakal memiliki pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di dua lokasi, yakni di Kedungombo Kabupaten Sragen dan Gajahmungkur Kabupaten Wonogiri. Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PT PLN Indonesia Power Julita Indah menjelaskan bahwa pembangunan PLTS tersebut masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pembangunan PLTS tersebut ditargetkan bisa dimulai pada tahun 2025, dengan lama pengerjaan kurang lebih 14 bulan dan masing-masing pembangkit diproyeksikan bisa menghasilkan daya 100 Megawatt (MW). “Pembangunan untuk PLTS tidak butuh waktu lama. Harapannya di tahun 2026 akhir atau awal 2027 sudah bisa memulai
‘commercial operation
‘,” katanya, dikutip dari
Antara
, Sabtu (5/7).
Ia berharap pembangunan kedua PLTS itu dapat meningkatkan perekonomian, antara lain karena berpotensi menyerap ratusan tenaga kerja. Selain itu, PLTS Terapung di kawasan Gajahmungkur dan Kedungombo juga akan menjadi daya tarik tersendiri, baik untuk para investor maupun pariwisata.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mendukung upaya pembangunan PLTS terapung tersebut, apalagi program tersebut akan mendukung pengembangan industri hijau. “Nanti saya koordinasi dengan bupati, karena masuk PSN, jadi harus jalan,” katanya mantan Kapolda Jateng itu.
Belum lama ini, Luthfi mengaku bertemu Duta Besar Uni Eropa dan perwakilan 12 negara Uni Eropa di Kota Surakarta yang sempat menyinggung mengenai industri hijau. Investor, kata dia, beberapa kali menanyakan mengenai ketersediaan energi hijau yang mereka butuhkan jika berinvestasi di Jawa Tengah.
“Prinsipnya kami dukung. Ini harus diwujudkan karena kita sedang dorong investasi dan selalu yang ditanyakan adalah ketersediaan ‘
green power
nya’ ada apa tidak,” katanya.