Tips agar Anak Tenang di Pesawat

by

Libur panjang akhir tahun, terutama momen Natal dan Tahun Baru, selalu menjadi periode yang sangat dinanti oleh banyak keluarga untuk merencanakan liburan bersama. Namun, bepergian dengan anak-anak kecil di tengah keramaian musim liburan sering kali menghadirkan serangkaian tantangan tersendiri. Menyadari hal ini, seorang pramugari berpengalaman yang juga merupakan ibu dari dua orang anak, Brittney Thompson, telah membagikan sejumlah tips praktis yang dapat membantu membuat perjalanan bersama anak, khususnya saat menggunakan pesawat terbang, menjadi lebih lancar dan menyenangkan.

Thompson menekankan bahwa persiapan yang matang merupakan kunci utama untuk mengurangi tingkat stres, baik bagi orang tua maupun anak, selama perjalanan liburan. Berikut adalah beberapa tips esensial yang dapat diterapkan untuk memastikan pengalaman liburan yang lebih positif:

1. Membawa Kursi Mobil (Car Seat) ke dalam Pesawat

Membawa car seat untuk anak ke dalam kabin pesawat tidak hanya menawarkan kenyamanan tambahan dan rasa familiar bagi si kecil, tetapi juga secara signifikan meningkatkan tingkat keamanan, terutama saat pesawat mengalami turbulensi. Thompson berbagi pengalamannya bahwa anak-anaknya seringkali merasa lebih nyaman dan memilih untuk duduk di kursi mobil mereka sendiri daripada menggunakan kursi pesawat biasa. Menurutnya, keberadaan kursi mobil ini membuat anak merasa seperti berada di lingkungan yang akrab, mirip dengan rumah, sehingga mereka cenderung lebih tenang dan tidak gelisah selama penerbangan. Ini adalah langkah proaktif untuk menciptakan “zona aman” bagi anak di tengah lingkungan yang asing.

2. Melonggarkan Aturan Penggunaan Gadget

Perangkat elektronik seperti tablet atau ponsel pintar dapat menjadi alat penyelamat yang ampuh untuk menjaga anak tetap terhibur dan tenang selama penerbangan yang panjang. Thompson mengungkapkan, “Anak saya jarang sekali diperbolehkan bermain gadget di rumah, namun saat kami naik pesawat, saya memberikan kelonggaran penuh.” Penggunaan gadget ini dapat menjadi pengalih perhatian yang efektif dari kebosanan atau kecemasan yang mungkin timbul selama perjalanan udara.

Namun, ia memberikan penekanan penting mengenai penggunaan headphone. “Penggunaan headphone adalah suatu keharusan agar tidak mengganggu penumpang lain,” tegasnya. Suara yang terlalu keras dari video atau permainan yang dimainkan tanpa headphone dapat menciptakan ketidaknyamanan yang signifikan bagi penumpang di sekitarnya, merusak suasana penerbangan bagi semua orang.

3. Menyiapkan Beragam Pilihan Camilan dan Mainan Baru

Untuk membuat waktu makan menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi anak, Thompson menyarankan untuk membawa “snackle box” yang berisi berbagai macam makanan ringan favorit mereka. Keberagaman pilihan camilan dapat membantu menjaga minat anak dan mencegah kebosanan terkait makanan. Selain itu, untuk urusan hiburan, ia menyarankan untuk membawa mainan atau buku baru. Barang-barang baru ini cenderung memiliki daya tarik yang lebih kuat dan mampu menarik perhatian anak lebih efektif dibandingkan dengan mainan atau buku favorit yang sudah sering mereka gunakan.

Thompson juga memberikan peringatan penting terkait jenis mainan yang sebaiknya dihindari. Ia mengingatkan untuk tidak membawa mainan yang mengandung stiker. Stiker dapat dengan mudah menempel di permukaan kursi pesawat, yang pada akhirnya akan menyulitkan proses pembersihan dan berpotensi meninggalkan bekas yang merepotkan.

4. Menyimpan Koper Utama di Bagasi Terdaftar

Salah satu strategi untuk mengurangi keributan saat naik pesawat adalah dengan menitipkan koper-koper utama ke dalam bagasi terdaftar. Dengan melakukan ini, orang tua dapat masuk ke dalam pesawat tanpa perlu repot berebut tempat untuk menyimpan barang bawaan di kompartemen bagasi atas. “Anda akan merasa jauh lebih tenang dan santai saat bisa langsung masuk ke dalam pesawat tanpa harus mencari-cari tempat untuk bagasi,” tambah Thompson. Kondisi orang tua yang lebih tenang dan tidak stres secara otomatis akan membuat anak-anak juga cenderung lebih mudah diatur dan tenang.

5. Menumbuhkan Sikap Empati dari Sesama Penumpang

Dalam situasi di mana anak-anak mungkin menunjukkan perilaku rewel atau menangis, Thompson menghimbau agar penumpang dewasa yang bepergian tanpa anak dapat menunjukkan sikap yang lebih toleran dan berempati. Ia menjelaskan bahwa anak-anak menangis karena mereka juga mengalami stres, sama seperti orang dewasa, meskipun manifestasinya berbeda. Simpati dan pengertian seharusnya lebih diarahkan kepada orang tua yang sedang berjuang mendisiplinkan dan menenangkan anak mereka, daripada mengeluh atas gangguan yang terjadi. Sikap ramah dan pengertian dari sesama penumpang dapat berkontribusi besar dalam menciptakan suasana penerbangan yang lebih positif dan menyenangkan bagi semua pihak.

Tips-tips yang dibagikan oleh Brittney Thompson ini sangat relevan dan bermanfaat bagi keluarga di Indonesia yang seringkali melakukan perjalanan udara selama libur akhir tahun, baik untuk tujuan domestik maupun internasional. Dengan perencanaan yang matang dan penerapan strategi yang tepat, liburan Natal dan Tahun Baru dapat menjadi momen yang penuh kebahagiaan dan kenangan indah bersama anak-anak, tanpa harus dibayangi oleh drama atau stres yang tidak perlu.