– Tribuners, dalam Islam, sukses tidak hanya diukur dari pencapaian duniawi, tetapi juga dari kebahagiaan dan keberkahan di akhirat.
Kesuksesan sejati adalah ketika seseorang mendapatkan ridha Allah, terhindar dari siksa neraka, dan meraih surga.
Ini melibatkan keseimbangan antara usaha duniawi dan spiritual, serta menjalankan ajaran agama dengan baik.
Sebagaimana sudah dijelaskan dalam sebuah hadits berikut ini:
عَنْ صُهَيْبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Artinya: Diriwayatkan dari Shuhaib radhiyallahu ’anhu berkata, Rasulullah SAW (shallallahu’alaihi wasallam) bersabda:
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999
Lantas, pelajaran apa yang terdapat dalam hadits di atas?
1. Seseorang mukmin adalah manusia yang menakjubkan. Menghadapi hidup ini selalu sukses.
– Mendapatkan nikmat yang menyenangkan, bersyukur, Allah akan menambah nikmat, bersyukur lagi, tambah nikmat lagi puncaknya nikmat bagi orang yang bersyukur adalah surga.
– Mendapatkan cobaan yang menyakitkan, sabar, Allah akan memberikan kebaikan (diberi pahala, diampuni dosa, dihapus azab di akhirat), mendapatkan cobaan lagi, sabar lagi,
Allah memberikan kebaikankan lagi, puncaknya kebaikan yang diberikan bagi orang yang sabar adalah surga.
2. Merupakan sunnatullah yang berlaku pada para hamba-Nya. Oleh karena itulah, kita melihat manusia ini berbeda kondisi kehidupannya. Ada yang hidup dengan sehat, harta yang melimpah, fasilitas dan kedudukan. Ada juga yang ditakdirkan hidup dengan kurang sehat lagi pas-pasan. Bahkan ada juga yang hidup fakir miskin dan tidak punya apa-apa.
3. Syukur tidak akan mungkin bisa terwujud jika tidak diawali dengan keridhoan.
Orang yang mendapatkan penghasilan yang sedikit, pendapatan yang pas-pasan, tidak akan bisa bersyukur jika tidak ada keridhoan. Demikian pula orang yang diberi kelancaran rizki dan harta yang melimpah, akan terus merasa kurang dan tidak akan bersyukur jika tidak diiringi keridhoan.
4. Sabar tidak akan terwujud tanpa adanya keyakinan (akan takdir Allah), semakin yakin, semakin ringan menghadapi berbagai macam cobaan.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran
1. Merupakan sunatullah yang berlaku pada hambanya lapang dan sempit, nikmat yang menyenangkan dan cobaan yang menyakitkan.
وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الْأَرْضِ أُمَمًا ۖ مِنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya: Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). [Surat Al-Araf : 168]
2. Balasan orang yang bersyukur
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.[Surat Ibrahim : 7]
3. Balasan orang yang sabar
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. [Surat Az-Zumar : 10]. (*)
Simak berita update lainnya di:
Google News