Ternyata, ada negara yang memiliki batas usia pensiun sebesar 70 tahun atau lebih menurut beberapa peraturan. Faktanya ini sangat dipengaruhi oleh sistem ekonomi, rasio harapan hidup penduduknya, dan juga bagaimana masing-masing negara mengelola program perlindungan sosial mereka.
Umur pensiun bukan sekadar titik akhir dari masa kerja, tetapi juga merupakan bagian dari strategi pemerintahan yang bertujuan untuk menyelaraskan antara produktivitas negara dengan kesinambungan kehidupan para penduduk tua. Aturan seperti itu layak dipertanyakan lebih mendalam sebab berdampak langsung pada mutu hidup orang-orang lanjut usia serta stabilitas masyarakat jangka panjang.
Jika Anda ingin tahu negara-negara apa saja yang terdapat dalam daftar ini, silakan baca penjabarannya di bawah ini!
1. Usia pensiun di Libya ditentukan sampai dengan 70 tahun bagi seluruh penduduknya.
Libya adalah satu-satunya negeri di muka bumi yang secara formal mensyaratkan batas umur pensiun yaitu 70 tahun, hal tersebut berlaku sama rata antara laki-laki dan perempuan. Keputusan itu tidak dibuat begitu saja melainkan dipertimbangkan dari segi aspek ekonomi serta dinamika situasi sosial yang sedang berlangsung. Walaupun tingkat harapan hidup penduduknya kira-kira mencapai 73 tahun, namun pihak pemerintahan Libya masih merasa bahwa aturan pensiun pada usia tersebut merupakan jawaban tepat guna mempertinggi durasi sumbangan pekerja kepada bangsa mereka.
Kondisi politik dan ekonomi yang masih labil juga berpengaruh pada kebijakan itu, di mana upaya perlu dilakukan agar jaminan sosial terus dapat dipertahankan. Di tengah situasi semacam ini, bekerja lebih lama malah bisa membuka kesempatan untuk menyimpan uang dan meningkatkan stabilitas keuangan sebelum sepenuhnya pensiun. Pola kerja seperti ini pun diharapkan mampu memberikan cukup waktu kepada orang-orang dalam merencanakan hari tuanya secara lebih baik.
2. Italia menyambung antara umur pensiun dengan durasi waktu bekerja dan kontribusi.
Italia mengatur umur pensiun standarnya menjadi 67 tahun, dengan ketentuan setidaknya harus sudah membayar kontribusi selama dua puluh tahun. Akan tetapi, ada fleksibilitas tersendiri bagi mereka yang telah berkontribusi lebih dari empat puluh tahun, yaitu diperbolehkan untuk pensiun lebih cepat. Program ini dibuat agar dapat memberikan keseimbangan serta disesuaikan dengan kemampuan tiap orang dalam merencanakan masa depan ekonominya.
Umur harapan hidup di Italia cukup tinggi, yaitu sekitar 83 tahun, yang membuat sistem tersebut masih memungkinkan penduduk untuk menikmati waktu pensiunnya. Di samping itu, skema pensiun mereka fleksibel dan responsif terhadap catatan pembayaran premi setiap karyawan secara individual, sehingga aturan ini tetap aktual mengingat permintaan ekonomi saat ini.
3. Australia menjaga masa kerja yang lebih lama untuk menjamin sistem pensiunannya.
Australia telah menentukan bahwa warganya akan pensiun pada usia 67 tahun sebagaimana menjadi bagian dari rencana jangka panjang mereka dalam merespons pergeseran demografi. Harapan hidup rata-rata di negara tersebut adalah hingga 84 tahun, yang memberikan kesempatan bagi masyarakatnya untuk dapat menikmati masa tuanya dengan lebih lama lagi. Di sisi lain, sistem pensiun di Australia dikembangkan melalui kombinasi antara program perlindungan sosial resmi serta tabungan atau investasi pribadi untuk persiapan hari tua.
Model pendekatan ganda ini memberikan penghasilan rutin yang stabil bagi para lansia. Pihak berwenang Australia turut mendorong warga negara mereka agar mengatur finansial sedari awal. Hal tersebut membuat tahapan pensiun bukanlah suatu bebannya, melainkan momen untuk menikmati usaha bertahun-tahun dalam perburuan karier.
4. Belanda mengatur kembali usia pensiun sesuai dengan pola perkembangan harapan masa hidup masyarakat.
Belanda menetapkan batas usia pensiun sebesar 67 tahun; meskipun demikian, angka tersebut bukanlah nilai tetap dan akan terus dikalibrasi sesuai dengan peningkatan ekspektansi hidup dari warganya. Di sisi lain, sistem perencanaan pension di negera itu mengadopsi model kontribusi dimana bagian tertentu dari penghasilan saat masih berkarir akan dipindahkan secara otomatis menuju tabungan pensiun karyawan.
Kebijakan ini dirancang untuk mempertahankan kesetimbangan antara jam kerja dan waktu istirahat saat seseorang sudah tua. Usia harapan hidup di Belanda diperkirakan mencapai 82 tahun, yang memberikan cukup lama kepada para penerima pensiun untuk bersantai dan menikmati kehidupan dengan damai.
Pemerintah Belanda pun menawarkan pendidikan tentang keuangan pribadi serta perancanaan pensiun dengan tujuan mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi masa tuanya. Program ini bukan saja memberikan jaminan ekonomi, namun juga membantu para lansia agar bisa mandiri secara finansial.
5. Yunani menetapkan batasan waktu kerja minimum agar bisa memperoleh hak pension.
Yunani memiliki aturan pensiun dimulai dari usia 67 tahun, asalkan penduduk negara tersebut telah bekerja minimal 15 tahun atau kurang lebih 4.500 hari kerja. Akan tetapi, orang-orang yang telah berkontribusi selama 40 tahun penuh mendapatkan kesempatan untuk memasuki masa pensiun awal saat mencapai umur 62 tahun. Aturan ini sangat menjunjung tinggi nilai adanya periode kontribusi dalam memberikan klaim atas manfaat pensiun.
Yunani adalah sebuah negeri dengan rata-rata harapan hidup hampir 82 tahun, jadi batas usia pensiun yang tinggi masih memberikan kesempatan cukup bagi penduduknya untuk merasakan hari tuanya dengan baik. Selain itu, pihak berwenang juga mengutamakan peningkatan pemahaman finansial guna mendongkrak persiapan setiap orang agar dapat membangun masa pensiun yang bermutu. Hal ini membuat sistim di Yunani menjadi lebih komprehensif serta responsif terhadap kondisi ekonomi masyarakatnya.
6. Israel menawarkan dua opsi pensiun bagi kebebasan pilihan warganya.
Israel menetapkan usia pensiun pada angka 67 tahun untuk pria dan wanita secara merata. Keunikan sistem pensiun di negara ini terletak pada pilihan antara pensiun dari pemerintah atau pensiun swasta, bahkan bisa mengombinasikan keduanya. Hal ini memberikan keleluasaan bagi warga dalam menentukan struktur finansial mereka di masa tua.
Dengan umur rata-rata hampir mencapai 83 tahun, sistem tersebut dinilai tepat dalam menjaga keseimbangan antara durasi pekerjaan dan waktu untuk merasakan buah dari jerih payah itu. Di Israel, budaya kerjanya sangat kuat, sehingga banyak orang masih terlibat aktif bahkan setelah mereka memenuhi syarat untuk pensiun. Diperkuat oleh fasilitas kesehatan dan sosial yang baik, kehidupan lanjut usia dapat dilalui dengan produktivitas serta makna yang berarti.
7. Denmark memberikan pensiun penuh setelah kontribusi jangka panjang
Di Denmark, usia pensiun ditetapkan pada angka 67 tahun dan berlaku untuk semua gender. Namun untuk mendapatkan pensiun penuh, seseorang harus sudah tinggal dan bekerja di negara ini selama 40 tahun, terhitung sejak usia 15 tahun. Skema ini mendorong komitmen jangka panjang terhadap dunia kerja dan sistem sosial negara.
Angka harapan hidup di Denmark berada di kisaran 82 tahun, memungkinkan warga menikmati masa tua dengan cukup waktu luang. Pemerintah Denmark juga menyediakan layanan kesehatan unggulan serta fasilitas sosial yang ramah lansia. Dengan pendekatan holistik ini, kehidupan setelah pensiun tak hanya soal finansial, tapi juga soal kualitas hidup secara keseluruhan.
Anda mungkin merasa lelah ketika harus bekerja sampai usia 67 atau bahkan 70 tahun. Akan tetapi, penting untuk diketahui bahwa aturan ini diciptakan karena diperlukan penyesuaian dalam sistem perlindungan sosial agar sesuai dengan kondisi ekonomi dan dinamika penduduk saat ini. Banyak negara dengan batas usia pensiun tertinggi biasanya juga mempunyai angka harapan hidup yang tinggi serta fasilitas layanan kesehatan yang baik bagi orang lanjut usia.