Jakarta, IDN Times
– Saat ini peredaran mobil listrik di Indonesia memang terus meningkat, salah satunya berkat hadirnya banyak merek otomotif asal China yang mulai menjajakan produk-produk dengan harga terjangkau.
Namun, penyebaran mobil listrik sendiri memang mayoritas masih di kota-kota besar, seperti Jakarta. Nah, Populix baru-baru ini melakukan survei terhadap masyarakat yang belum mau beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik.
1. Ada tiga alasan masyarakat belum mau beli mobil listrik
Populix menyampaikan, setidaknya ada tiga alasan utama kenapa masyarakat Tanah Air belum mau beralih ke mobil listrik dari mobil konvensional atau bensin.
“Pertama keberadaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), ini barrier utama kenapa responden tidak mau membeli mobil listrik,” kata Populix Associate Head of Research for Automotive, Susan Adi Putra, di acara Populix x Forwot Outlook Discussion, Selasa (1/7/2025).
Tetapi permasalahan tersebut sudah ditangani PT PLN (Persero), yang sampai Maret 2025 memiliki total 3.772 unit SPKLU, dengan rincian 2.667 unit di Pulau Jawa, 442 unit di Sumatra, dan 217 unit di Kalimantan.
Susul Tesla, Lexus Bangun Pabrik Mobil Listrik di China
2. Keberadaan bengkel resmi
Alasan selanjutnya, adalah bengkel resmi atau dealer mobil listrik yang masih terbatas. “Jarak antara dealer itu masih terlalu jauh,” tambah dia.
Sedangkan alasan ketiga, ialah range anxiety alias ketakutan jarak tempuh yang tidak cukup. Meskipun berbagai pabrikan telah menghadirkan mobil listrik dengan jarak tempuh beragam, namun isu tersebut masih menjadi faktor yang ditakutkan oleh calon konsumen.
“Karena mobil listrik ada batas jarak dan kecepatan, ini menjadi perhatian bagi mereka kenapa tidak membeli mobil listrik,” jelas Susan Adi Putra.
Prabowo Resmikan Pembangunan Proyek Baterai Mobil Listrik Rp94 Triliun
3. Cara menarik minat konsumen
Walaupun begitu, dia mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan produsen mobil listrik untuk menarik minat konsumen dalam beralih.
Misalnya dengan memberikan potongan harga atau diskon, kemudian menghadirkan garansi baterai dan kendaraan agar konsumen bisa tenang dalam memakai mobil listrik.
Dia juga menyoroti kelebihan lain dari mobil listrik, seperti pajak tahunan dan biaya perawatan yang lebih terjangkau dibandingkan mobil konvensional.