Opini  

Membangun Umat yang Beradab dan Berilmu sebagai Kekuatan Ketahanan Nasional

Membangun Umat yang Beradab dan Berilmu sebagai Kekuatan Ketahanan Nasional

Oleh Teguh Anantawikrama (Gus Teguh)

Ketahanan nasional tidak hanya ditentukan oleh kekuatan militer atau kestabilan ekonomi semata. Ia berdiri kokoh di atas fondasi paling mendasar: kualitas umat manusia yang menjadi pilar bangsa itu sendiri. Dalam konteks Indonesia, membangun umat yang beradab dan berilmu adalah langkah strategis untuk memastikan bangsa ini mampu bertahan dan berkembang di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Beradab: Pilar Moral dan Sosial

Umat yang beradab adalah umat yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika, toleransi, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Di tengah arus deras informasi dan disrupsi budaya, menjaga adab menjadi benteng dari polarisasi, radikalisme, dan degradasi moral. Adab mencerminkan peradaban; dan peradaban hanya dapat tumbuh ketika manusia menghormati sesamanya, alam, dan Tuhannya.

Berilmu: Fondasi Kemandirian dan Daya Saing

Ilmu adalah cahaya yang menuntun langkah bangsa. Umat yang berilmu tidak hanya mampu membaca zaman, tetapi juga membentuk dan memimpinnya. Melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita menciptakan kemandirian ekonomi, ketahanan pangan, inovasi teknologi, dan kemampuan mengelola sumber daya alam dengan bijaksana.

Kekuatan Ketahanan Nasional

Ketika umat beradab dan berilmu membentuk mayoritas bangsa, maka Indonesia memiliki modal sosial dan intelektual yang tangguh. Ini bukan hanya ketahanan fisik, tetapi juga ketahanan ideologi, sosial-budaya, ekonomi, dan informasi. Inilah kekuatan sejati bangsa — kekuatan yang tidak mudah digoyahkan oleh krisis global, intervensi asing, atau perpecahan internal.

Sebagai bangsa besar yang memiliki warisan budaya dan keanekaragaman luar biasa, Indonesia harus menjadikan pembangunan umat yang beradab dan berilmu sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Ini bukan sekadar visi moral, melainkan strategi pertahanan jangka panjang.

Karena pada akhirnya, ketahanan sebuah bangsa bergantung pada kualitas manusia yang mengisinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com