Mentri Koordinator untuk Urusan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan pergerakan orang pulang kampung serta kepulangan mereka di musim lebaran kali ini.
Secara umum, pemerintah melaporkan bahwa terdapat sekitar 154 juta orang yang melakukan perjalanan pulang untuk merayakan Lebaran tahun 2025. Semua ini berhasil diatur dan diberi fasilitas dengan sangat baik.
AHY mengungkapkan hal tersebut saat menutup Posko Pusat Angkatan Lebaran Terpadu di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta Pusat pada hari Sabtu, 12 April.
Menurutnya, semua departemen dan instansi yang berpartisipasi dalam pengaturan pergerakan orang pulang ke kampung halaman dan kepulangan mereka pada musim ini telah melakukan tugas dengan sebaik mungkin.
Menurut AHY, kesuksesan dalam mengatur aliran pemudik dan perantau pulang ini tak terlepas dari kepemimpinan yang kuat serta taktik dan strategi yang diterapkan oleh Kemenhub sejak awal.
Dia menegaskan kebutuhan kerjasama yang erat dengan semua pihak berkepentingan, termasuk kementerian teknis, polisi, dan lembaga relevan lainnya.
“Saya mencatat adanya kenaikan dalam perkiraan semula untuk arus balik tahun 2025. Menteri Perhubungan telah menginformasikan bahwa terdapat peningkatan sebesar 5,6% dibandingkan dengan estimasi awal. Jumlah yang diperkirakan pada mulanya adalah 146 juta orang, namun aktualnya menjadi 154 juta warga negara kami yang akan bepergian saat hari raya,” ungkapnya.
Sukses dalam pengaturan arus mudik dan arus balik kali ini, sambung AHY, terjamin dengan adanya beberapa keputusan penting tersebut.
Termasuk pelaksanaan skema
w
ork from anywhere
(WFA) atau
flexible working arrangement
(FWA) yang dapat memecah kerumunan arus balik.
Di samping itu, melakukan simulasi akurat bersama dengan tanggapan cepat atas situasi iklim, fasilitas umum, dan arus kendaraan berpengaruh secara positif pada pengelolaan mobilitas penduduk.
Bukan hanya itu saja, mengurangi harga tiket penerbangan dalam negeri sebesar 15%, memodifikasi biaya jalan toll, dan menyediakan layanan pulang kampung secara cuma-cuma pun memiliki dampak yang signifikan.
“Kontribusinya berasal dari seluruh penurunan biaya layanan di terminal pesawat, termasuk yang dibayar oleh para wisatawan serta oleh perusahaan manajemen bandara seperti Angkasa Pura, InJourney, dan sejenisnya,” tambah AHY.