news  

Trump: Sidang Netanyahu adalah Perburuan Penyihir Politik

Trump: Sidang Netanyahu adalah Perburuan Penyihir Politik





,


Jakarta


– Presiden Amerika Serikat Donald

Trump

pada Sabtu menyebut kasus korupsi yang menjerat Perdana Menteri Israel Benjamin

Netanyahu

sebagai “perburuan penyihir politik.”

“Mengerikan, apa yang mereka lakukan di Israel terhadap Bibi Netanyahu,” kata Trump di Truth Social seperti dilansir


Anadolu
.

Ia menyebut Netanyahu sebagai “pahlawan perang” dan “telah melakukan pekerjaan luar biasa” bersama AS untuk “menyingkirkan ancaman nuklir berbahaya dari Iran.”

Trump menambahkan bahwa Netanyahu juga sedang bernegosiasi dengan Hamas untuk membebaskan para sandera Israel.

“Bagaimana mungkin seorang Perdana Menteri Israel dipaksa untuk duduk di ruang sidang sepanjang hari, hanya karena hal-hal sepele (cerutu, boneka Bugs Bunny, dll)? Ini adalah perburuan penyihir politik, sangat mirip dengan perburuan penyihir yang saya alami,” kata Trump.

Dia menyebut persidangan Netanyahu sebagai penghinaan terhadap keadilan yang “akan mengganggu negosiasi dengan Iran dan Hamas.”

Dia juga mengecam penyelidikan terhadap Netanyahu sebagai bentuk “kegilaan.”

“Amerika Serikat menghabiskan miliaran dolar setiap tahun, jauh lebih besar daripada untuk negara lain, untuk melindungi dan mendukung Israel,” kata Trump.

Dia mengatakan bahwa persidangan Netanyahu “menodai kemenangan” yang diraih AS dan Israel dalam perang melawan Iran.

“Bebaskan Bibi, dia punya tugas besar yang harus diselesaikan,” ujar Trump.

Sebelumnya, dia juga menyerukan agar persidangan korupsi Netanyahu pada Senin 30 Juni 2025 dibatalkan mengingat “jasanya” pada Israel.

“Saya terkejut mendengar bahwa Israel, yang baru saja mengalami salah satu momen terbesar dalam sejarahnya, dan dipimpin dengan kuat oleh Bibi Netanyahu, masih melanjutkan perburuan penyihir yang konyol terhadap Perdana Menteri di masa perang yang hebat!” tulis Trump pada Rabu di platform media sosial yang sama.

Netanyahu terjerat tiga kasus korupsi berbeda yang terjadi pada 2019. Dia membantah semua tuduhan yang disebutnya palsu.

Dia mulai menjalani persidangan pada 24 Mei 2020, dan menjadi pemimpin Israel pertama dalam sejarah yang didakwa kasus pidana.

Berdasarkan hukum Israel, dia tidak diharuskan mengundurkan diri kecuali dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung, yang prosesnya bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Selain kasus-kasus itu, Netanyahu juga menghadapi tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam genosida di Gaza.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant pada November atas kekejaman di Jalur Gaza, tempat lebih dari 56.400 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah terbunuh sejak 7 Oktober 2023.

Jaksa Agung Israel pada Jumat menolak permintaan Netanyahu untuk menunda persidangan korupsinya selama dua minggu.

Permintaan itu diajukan Netanyahu ke Pengadilan Distrik Yerusalem dengan alasan perlu fokus pada masalah lain setelah serangan Israel terhadap Iran, termasuk memulangkan tawanan Israel dari Gaza.

Leave a Reply

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com