Google Vertex AI Sekarang Mendukung Pengeditan 4 Jenis Media, termasuk Musik

Google Vertex AI Sekarang Mendukung Pengeditan 4 Jenis Media, termasuk Musik





,


Jakarta




Google

menyertakan sejumlah opsi model layanan tambahan

platform

Kecerdasan hasil ciptaanya, Vertex AI. Setelah menambahkan Lyria, model kecerdasan buatan untuk konversi teks ke musik, Vertex AI berubah menjadi
platform
Yang pertama kali menawarkan model generatif untuk keempat tipe media tersebut adalah “video, gambar, audio, serta musik,” ujar Senior Director of Product Management Google yaitu Warren Barkley melalui pernyataan tertulis pada hari Rabu, tanggal 9 April 2025.

Dengan kemampuan baru Vertex

AI

Pengguna dapat mengembangkan berbagai aset untuk produksi. Layanan tersebut siap menerima instruksi atau
prompt
untuk teks, kemudian teks menjadi gambar, hingga aset video yang komplit beserta musik dan efek suaranya.

Lyria saat ini tersedia dalam edisi pra-rilis yang terbatas.
allowlist
Model terbaru dari Vertex AI dikembangkan guna menciptakan suara berkualitas tinggi dan merentangi detail Musik dalam bermacam-macam genre. Google menjelaskan bahwa Lyria bisa dipakai untuk meningkatkan proses pembuatan video, siaran radio, ataupun podcaster, selain itu juga mendukung kampanye branding tanpa harus mengeluarkan biaya lebih untuk hak cipta lagu ekstra.

Misalnya saja, konsumen bisa melakukan hal ini.
prompt
Yang menguraikan, contohnya “Buatlah musik bebop bertempo energik. Fokuskan pada solo saxophone dan trumpet yang menakjubkan, bergantian dan bercampur aduk dengan frase rumit di kecepatan super cepat.”

Petunjuk tersebut dapat diperluas dengan “Sediakan pengiring piano yang memiliki irama kuat bersama dengan kord-korda, di mana basnya terus melaju dan drumnya dipukul dengan cepat untuk memacu energi. Kesan yang ingin ditampilkan adalah debuan dan ketegangan. Ambil atmosfir dari sebuah klubb jazz pada malam hari yang sarat asap, sambil tetap mencolokkan elemen-elemennya.”
virtuoso
Dan improvisasi itu. Penikmat musik tak boleh berdiam diri.”

Bukan cuma Lyria, Google pun mengupdate beberapa model generatif lain dalam Vertex AI. Model video terbaru mereka, yaitu Veo 2, saat ini sudah menyokong fungsi pengeditan.
inpainting
, guna melenyapkan gambar latar belakang dengan cara otomatis. Selain itu ada pula
outpainting
agar video dapat disesuaikan dengan beragam rasio aspect layar.

Veo 2 dilengkapi dengan fitur kontrol kamera otomatis seperti preset atau konfigurasi awal pergerakan kamera dan efek.
timelapse
, bersama dengan pemotretan dari perspektif drone. Fitur interpolasi membolehkan pengguna untuk menyambungkan dua bagian video dengan peralihan yang halus. Seluruh fitur ini dapat diakses dalam mode pra-tayang dan tetap menggunakan sistem tersebut.
allowlist.

Model Audio Chirp 3 pun telah ditingkatkan. Fiturnya
Instant Custom Voice
memungkinkan pengguna membuat suara
custom
Yang masuk akal hanyalah dari perekaman suara yang berlangsung selama 10 detik. Fasilitas ini digunakan untuk menyesuaikan layanan personal semacam itu.
call center
hingga
branding
suara.

Ada juga fitur
Transcription with Diarization
Yang membedaikan dan mengenali pengucap dalam satu perekaman audio. Chirp 3 sekarang sudah kompatibel dengan lebih dari 35 bahasa serta menawarkan delapan jenis nada kualitas premium atau HD.

Untuk soal gambar, Google telah memperbaiki kinerja model Imagen versi 3. Model tersebut sudah ditingkatkan dengan kapabilitas yang lebih baik.
npaintingyang
Yang lebih tepat untuk mengoreksi area gambar yang cacat atau terhilangkan. Pencopotan objek pun berjalan dengan hasil yang lebih halus dan natural dibandingkan edisi sebelumnya.

Google mengungkapkan bahwa semua aspek pembangunan ini dibuat berdasarkan pedoman keamanan dan etika AI yang kuat. Tecnologia
digital watermarking SynthID
dari DeepMind akan dipasang secara otomatis di setiap tempat
frame
gambar, video, dan audio yang dihasilkan oleh Imagen, Veo, dan Lyria untuk mencegah disinformasi dan penyalahgunaan.

Seluruh model ini diperlengkap dengan fitur perlindungan keamanan guna mencegah penciptaan materi berisiko. Terdapat pula mekanisme pengelolaan data yang menjamin bahwa informasi klien tak dimanfaatkan dalam proses latihan algoritma AI. “Kamu bisa mempergunakan hasil output secara bebas dan terproteksi dari gugatan atas hak milik intelektual pihak lain, seperti tuduhan pelanggaran hak cipta,” jelas Barkley.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com