Di
tengah padatnya ibu kota, rumah bernapas dan penuh pencahayaan alami menjadi dambaan banyak keluarga urban. Menjawab kebutuhan tersebut, Alinea Architects menghadirkan W+I House. Hunian tiga lantai bergaya modern tropis itu memadukan estetika minimalis dengan respons terhadap iklim panas khas Indonesia.
Di balik fasadnya yang tertutup kisi-kisi rotan sintetis, tersembunyi ruang-ruang yang terang, lapang, dan menyatu dengan taman hijau di tengah rumah. Tak hanya estetis secara visual, material tersebut berfungsi menghalau sinar matahari berlebih dan mendukung ventilasi silang agar rumah tetap sejuk tanpa bergantung penuh pada pendingin udara.
Tampak dominasi bukaan kaca yang memungkinkan aliran udara alami mengalir maksimal. Namun, penggunaannya disiasati dengan cermat supaya ruangan dalam rumah tidak panas.
“Kami tempatkan elemen kaca di bawah overstek atau kanopi agar tidak langsung terkena matahari. Di sisi depan juga ada secondary skin yang dari rotan sintetis tadi,” terang arsitek Alinea Architects Anjar Aryo.
Meskipun berdiri di atas lahan yang sebelumnya telah terdapat bangunan, rumah ini sepenuhnya dibangun ulang dengan pendekatan desain baru. Fasad W+I House menjulang dengan atap segitiga. Atap tersebut tidak sekadar mencolok dari segi bentuk, tapi juga fungsional.
“Atap ini merupakan respon terhadap bentuk bangunan tropis yang menaungi balkon besar di bawahnya. Materialnya baja dan penutup atapnya menggunakan bitumen yang efektif mengurangi panas dari luar,” jelas Anjar Aryo.
Masuk ke dalam rumah, owner akan disambut foyer kecil dengan bangku sederhana. Lalu, diarahkan ke area open space tempat keluarga berkumpul, makan, dan memasak. Suasana semakin menyatu dengan alam berkat taman yang hadir di dua sisi: samping tengah dan belakang.
“Dengan taman ini, akan terasa kenyamanan alami karena angin mengalir melalui ruangan dan adanya void menambah kesan sejuk dan lapang,” bebernya.
Masing-masing taman memiliki luasan 25 meter persegi dan dirancang terbuka. Namun, sebagian terlindung overstek. Dengan taman di dua sisi, plus bukaan depan, rumah ini mampu menciptakan sistem sirkulasi udara alami yang menyeluruh.
“Hunian ini memang kami rancang agar pencahayaan dan sirkulasi alaminya maksimal,” ujar Anjar Aryo.
Beralih ke lantai dua yang difungsikan sebagai ruang privat, terdapat kamar-kamar yang tetap mendapat akses cahaya dan udara berkat kehadiran void besar di tengah ruangan yang menghubungkan tiap lantai.
“Pertimbangannya adalah untuk memaksimalkan cahaya dan penghawaan agar bisa bersirkulasi ke dalam. Lahan panjang seperti ini sangat membutuhkan void besar agar ruangan lebih hidup dan tetap terkoneksi dengan lantai atas,” paparnya.
Di lantai tiga, kamar tidur utama tampil istimewa dengan bentuk atap segitiga yang ikonik. “Di sini ceiling cukup tinggi dan bisa menikmati skyline kota Jakarta dari balkon yang cukup besar,” imbuh Anjar. Ada satu lantai tambahan lagi di sisi belakang bangunan untuk area jemur.
- Luas lahan: 172 m² (panjang 23 m, lebar depan 7 m, lebar belakang 8 m)
- Luas bangunan: 365 m²
- Arsitek: Anjar Aryo & Arie Fadhila (Alinea Architects)
- Lama pembangunan: 2 tahun
- Lokasi: Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
בקצב, ידיו אוחזות בירכיה, והיא הרגישה את גופה מתחיל לרעוד שוב. השולחן חרק מתחת למשקלם, השנייה, מחכה לך הפתעה נוספת! – מה? איפה? – לך לחדר השינה, חכה לי. אני צריך קצת זמן להתכונן. great post