Laporan jurnalis oleh Devi Agustiana
Raya Sahetapy, anak termuda dari pasangan Ray Sahetapy dan Dewi Yull, menceritakan tentang kemauan terakhir pemerannya tersebut sebelum meninggal dunia.
Ray dikenal memiliki dedikasi dan cintanya yang besar terhadap dunia akting. Sudah sukses membintangi banyak film dan seri televisi, Ray pun mendirikan sebuah sekolah teater dengan nama Teater Tujuh. Menariknya lagi, para siswa di Teater Tujuh ini merupakan anak-anak tunateliti.
Setelah pergiannya Ray, dia berharap para siswanya dapat melanjutkan pembelajaran dan meningkatkan kemampuan mereka.
“Bila berbicara tentang diri saya sendiri, lebih condong ke arah Teater Tujuh. Ayah pada masa penghabisan hidupnya bermaksud membela hak orang-tuli lewat Teater Tujuh,” ungkap Raya Sahetapy ketika ditemui setelah acara tahlil 7 hari untuk Ray Sahetapy di area Bintaro Tangerang Selatan, Senin (7/4/2025) malam.
Ray memiliki semangat besar dalam mendukung perkembangan penyandang disabilitas tuli. Apalagi putranya yang kedua, Surya Sahetapy, menghadapi hal serupa.
“Sasaran Teater Tujuh ini adalah mendidik anak-anak tuli sehingga mereka dapat memiliki kisah hidup yang bisa diceritakan,” jelas Surya.
Selanjutnya, Raya mengatakan pula bahwa bapaknya adalah seorang yang kritis serta kreatif. Sering kali mereka bertukar pengetahuan tentang berbagai macam hal.
“Berbincang dengan bapak mengenai topik-topik yang meliputi Nusantara, politik, hingga seni. Semua itu datang dari pandangan hidup almarhum yang sangat beragam,” ungkap Raya.
Pada saat yang sama, Rama Sahetapy, salah satu anak Ray lainnya, juga mengungkapkan rasa syukurnya karena selama hayat bapaknya berhasil meninggalkan kesan positif di hati banyak orang. Bukti atas ucapan terimakasih tersebut dapat dilihat dari kedatangan para kerabat untuk berdoa dan memberikan dukungan.
“Alhamdulillah sungguh berterima kasih beberapa hari terakhir setiap bertemu dengan orang-orang yang mengekspresikan belaian kepada kami, mereka selalu memuji almarhum sebagai orang yang baik, pernah mendapat pertolongan dari almarhim, itu benar-benar luar biasa, saya merasa bersyukur,” tegas Rama.
Diketahui aktor senior Ray Sahetapy meninggal dunia pada usia 68 tahun, Selasa (1/4/2025). Adapun Ray sempat mengidap diabetes pada 2017, kemudian terserang stroke pada 2023.
Jenazah Ray Sahetapy sudah dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada hari Jumat tanggal 4 April 2025.
(*)