–Aice Group menguatkan komitmen sosial dengan menyelenggarakan acara tersebut.
Hari Berbagi Harapan: Bersama dalam Harmoni
Acara tersebut diadakan bersama Shin Tae Yong Foundation (STY) dan Saraswati Learning Center bekerja sama dengan Aice Group untuk menunjukkan apresiasi pada Peringatan Hari Down Syndrome Sedunia.
Senior Brand Manager Aice Group Sylvana Zhong menggarisbawahi bahwa partisipasi dalam event tersebut mencerminkan komitmennya serta peduliannya pada masalah sosial. Lebih spesifik lagi, hal itu dilakukan untuk merancang lingkungan yang bersifat inklusif dan lestari.
Menurutnya, kerjasama tersebut bukan semata-mata bentuk dukungan simbolik, melainkan realitas konkret dalam mendirikan suatu lingkungan yang menyenangkan bagi anak-anak dengan kebutuhan spesifik.
“Melalui kerjasama ini, kami bertujuan untuk memotivasi semakin banyak orang agar ikut menciptakan lingkungan yang inklusif, supaya tiap anak dapat menikmati kegembiraan dan benar-benar dirayakan dalam masyarakat,” ungkap Sylvana.
Satu acara yang mendapat perhatian besar adalah Mini Exhibition Sepak Bola Inklusi yang dibuat secara khusus bagi anak-anak dengan sindrom Down. Kegiatan ini bukan hanya sebagai olahraga fisik, tetapi juga membuktikan bahwa sepak bola bisa jadi alat yang ampuh dalam meningkatkan keyakinan diri mereka, mengembangkan rasa persaudaraan, serta mendorong jiwa kerjasama di kalangan anak-anak penyandang disabilitas.
Di samping itu, acara tersebut menyelenggarakan Workshop Kreatif Melukis Bersama, di mana anak-anak diberi kesempatan untuk mendalami ekspresi kreativitas seninya. Acara workshop ini bukan saja bertujuan sebagai hiburan, namun juga dikemas dengan tujuan melatih kemampuan gerak kasar serta merangsang indra mereka.
Di atas segalanya, acara ini memberi kesempatan kepada anak-anak untuk menyampaikan perasaan dengan cara yang konstruktif dan pada saat bersamaan menghasilkan momen kegembiraan yang membantu pertumbuhan aspek mental mereka.
Gerakan sosial yang mendukung anak berkebutuhan khusus terus menjadi impian bagi para orangtua berasal dari beragam tingkat pendapatan dan status sosial. Berdasarkan data WHO, perkiraan jumlah bayi yang dilahirkan tiap tahunnya mengidap Sindrom Down adalah antara 3.000 hingga 5.000 kasus secara global, sementara populasi penderita keseluruhan diperkirakan mencapai kurang lebih 8 juta jiwa.
Di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas 2018 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, sebanyak 0,21% dari populasi anak dalam rentang umur 24-59 bulan didiagnosis memiliki kondisi tersebut, dengan prediksi angka ini akan semakin bertambah di masa mendatang.
“Kami yakin bahwa kegembiraan seharusnya dinikmati oleh setiap anak, tidak peduli apa pun. Pemilihan Mooochii Mango disebabkan oleh sifatnya yang menyenangkan bagi indra serta kemampuan untuk menghasilkan momen-momen positif,” jelas Sylvana.
