news  

Trump Gambarkan Serangan AS pada Fasilitas Nuklir Iran Sebagai Bom Atom Versi Baru Hiroshima-Nagasaki

Trump Gambarkan Serangan AS pada Fasilitas Nuklir Iran Sebagai Bom Atom Versi Baru Hiroshima-Nagasaki


PIKIRAN RAKYAT –

Presiden Donald Trump mengutarakan serangan menghancurkan fasilitas nuklir Iran menjadi versi lain bom atom Hiroshima-Nagasaki.

“Jika Anda melihat Hiroshima, jika Anda melihat Nagasaki, itu juga mengakhiri perang,” ujarnya dalam pertemuan puncak NATO di Belanda tanggal 25 Juni 2025. “Ini mengakhiri perang dengan cara yang berbeda,” tambahnya.

Sebelumnya, hari Sabtu malam lalu waktu Teheran, pesawat siluman AS menggempur fasilitas nuklir di tiga lokasi. Yaitu.Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Pesawat tersebut membawa bom seberat 60.000 kilogram. Teheran diyakini membangun fasilitas nuklir di dalam bunker di setiap lokasi tersebut.

Lalu, bagaimana kronologis bom atom Hiroshima-Nagasaki terkait pernyataan Trump tersebut? Bom ini tak terlepas dari ketegangan antara Jepang dan AS saat Perang Dunia 2.

Saat itu, AS mengembargo minyak ke Jepang karena invasi Negara Samurai ini begitu agresif. Washington menanggap invasi ini sebagai ancaman. AS secara resmi menyatakan perang terhadap negara Asia Timur ini setelah pangkalan militer Pearl Harbour diserang.

Untuk mengakhiri konflik tersebut, Harry Truman yang menjadi AS saat itu memutuskan menggunakan bom atom.

Pada Agustus 1945, bom ini dijatuhkan ke Hiroshima dan Nagasaki. Sebelumnya. AS memperingatkan Jepang untuk menyerah tanpa syarat.

Serangan bom ini memang mengakhiri perang antar kedua negara tersebut. Namun, menelan puluhan ribu korban jiwa. Negeri Matahari Terbit pun menyerah tanpa syarat.

Sebagian sejarawan mengkritik menggunakan media kekerasan untuk mengakhiri perang. Mereka mempertanyakan apakah tak ada jalan lain untuk mengakhirinya.

Sementara itu, badan intelijen AS menyebutkan bahwa serangan ini tak menghancurkan fasilitas nuklir seutuhnya. Melainkan hanya menunda pengembangannya selama beberapa bulan. Trump menegaskan meragukan informasi tersebut.

Saat ini, Iran dan Israel sedang gencatan senjata. Dalam situasi gencatan senjata, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengutarakan siap berdialog terkait fasilitas nuklir Iran di perundingan internasional.***